Suara.com - Seorang wanita di Bangladesh mengeluh sakit perut selama bertahun-tahun setelah operasi batu empedu yang dilakukan tahun 2002.
Menyadur United News of Bangladesh Minggu (16/1/2022) ahli bedah di Rumah Sakit Chuadanga Sadar mengangkat gunting bedah dari perutnya pada hari Senin.
Gunting itu diduga tertinggal di perut Bachena Khatun (55) 20 tahun yang lalu ketika ia melakukan operasi di klinik lokal.
Wanita dari Alamdanga upazila ini selalu sakit perut sejak operasi pertamanya, kata Dr Waliur Rahman Nayan, konsultan senior yang mengawasi operasi pengangkatan gunting bedah itu.
Menurut keluarga Bachena, operasi pengangkatan batu empedu tahun 2002 dilakukan oleh Dr Mizanur Rahman di Klinik Raza di Gangni upazila, distrik Mehepur.
Tim dalam operasi itu adalah Dr Parvez Hossain Raza, direktur di klinik tersebut dan Dr Tapash Kumar yang menjadi ahli anestesi.
Bachena diizinkan pulang satu minggu setelah operasi batu empedu yang menguras tabungan. Namun beberapahari kemudian ia mengeluh sakit perut dan kembali mengunjungi Dr Mizan.
Keluhannya dibantah oleh dokter dengan berkata itu adalah hal yang biasa. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
Karena rasa sakit berkelanjutan yang tak tertahankan, ia lantas menjalani x-ray dan hasilnya mengungkap ada gunting bedah ketinggalan di perutnya.
Dr Waliur mengatakan kini Bachena ada di bawah perawatan khusus karena ia menderita diabetes.
"Tim dokter melakukan operasi setelah kadar gulanya terkendali dan gunting bedah berhasil diambil pada siang hari."
Bachena mengeluh karena biaya operasi kedua ini tidak dibebankan pada pihak Klinik Raza, padahal menurutnya ini adalah kesalahan mereka, meskipun ada jaminan.
Ahli bedah Sipil Meherpur, Dr Jawaherul Islam membenarkan hal ini dan mengatakan sebuah tim dengan tiga orang sudah dibentuk untuk menyelidiki bagaimana gunting bedah bisa tertinggal di perut pasien.