Dinilai Tak Mampu Memberi Kinerja Terbaik, Menteri Ini Berpotensi Dicopot Jokowi

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 16 Januari 2022 | 15:18 WIB
Dinilai Tak Mampu Memberi Kinerja Terbaik, Menteri Ini Berpotensi Dicopot Jokowi
Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meskipun prediksi reshuffle kabinet pada akhir tahun 2021 lalu tak terbukti, beberapa pihak tetap menduga bahwa perombakan kabinet akan tetap dilakukan oleh presiden, setidaknya pada awal tahun 2022 ini.

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh, bersuara lantang soal isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Akhrom Saleh, ada menteri yang memang layak diganti karena gagal menjalankan titah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Akhrom Saleh mengungkapkan, reshuffle menteri bisa terjadi dalam waktu dekat karena memang penting melihat baik atau buruknya para menteri.

Baca Juga: Sebut Nasib Ekonomi di Rezim Jokowi di Ambang Kehancuran, Amien Rais: Oligarki Ngawur!

"Saya pikir reshuffle bisa saja dilakukan Presiden Jokowi pada Januari atau Februari 2022," ujar Akhrom Saleh  Jumat (14/1/2022). 

Menurut Akhrom Saleh, reshuffle kabinet memang merupakan hak preogratif Presiden Jokowi. Akan tetapi, dia merasa terdapat sinyal yang bisa digunakan sebagai acuan reshuffle untuk segera dilakukan.

"Kita bisa lihat tingkat urgensinya, apakah perombakan diperlukan atau tidak," jelas Akhrom Saleh.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. [Antara]
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. [Antara]

Akhrom Saleh pun lantas menyoroti kinerja Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi yang dianggap layak diganti oleh Presiden Jokowi.

Menurutnya, Mendag Lutfi gagal dalam mengendalikan harga bahan pokok pada tahun 2022, meski sudah diberi kesempatan.

Baca Juga: Soroti Soal Megawati Tak Setuju Jabatan Jokowi Diperpanjang, Peneliti: Harus Konsisten

"Dia gagal mengendalikan harga, misalnya minyak goreng. Nah, ini, kan, urgensinya harus segera (diganti, red)," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI