"Balap liar distigmakan berbahaya, selalu pelanggaran dan kerumunan, terlibat kecelakaan bahkan berujung ke perkelahian dan pertarungan. Lalu ada juga main pinggiran itu, itu bahaya. Apalagi bandarnya bandar burung, kalau menang kabur. Jadi ini jadi ajang judi," imbuhnya.
Fadil menjelaskan, para pembalap liar yang akan mengikuti ajang street race nantinya tak sekedar difasilitasi arena balap. Melainkan, akan diberi seragam hingga pelatihan dengan harapan dapat menciptakan pembalap berprestasi.
"Kalau kami bangun ekosistem maka transformasi dari pembalap jalanan yang sering dikonotasikan tadi yang saya sampaikan, bisa kita perbaiki. Akan ada program di sana gimana jadi pembalap benar," kata dia.
Pungut Biaya Rp 100 Ribu
Polda Metro Jaya memulai ajang street race bagi pembalap liar di Ancol, Jakarta Utara, pada har ini. Ada 350 peserta yang mengikuti ajang tersebut.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan setiap peserta dikenakan tarif pendaftaran sebesar Rp100 ribu. Biaya tersebut sudah termasuk asuransi jiwa.
"Ada biaya Rp 100 ribu, tapi di situ sudah termasuk komponen tiket masuk ke area lokasi, motornya, termasuk asuransi jiwa," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Di ajang pertama ini, kata Sambodo, pihaknya menggunakan kosep drag race. Mereka terbagi dalam beberapa kelas, yakni motor sport, bebek, hingga vespa.
"Untuk panjang lintasan semuanya 500 meter," pungkasnya.
Baca Juga: Amankan Balap Jalanan di Ancol, Polda Metro Kerahkan 500 Personel