Suara.com - Peneliti Centra Initiative, Erwin Natosmal Oemar, menanggapi pernyataan Megawati Soekarnoputri soal jabatan presiden.
Diketahui, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Erwin Natosmal Oemar menilai pernyataan tersebut sebagai tindakan negarawan dari Megawati.
"Itu tindakan negarawan dari Megawati. Jangan sampai negara mati dalam periode di mana presidennya dari partai sendiri," ujar Erwin, dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga: Muncul Deklarasi Prabowo-Jokowi Maju Pilpres 2024, Begini Tanggapan PPP
Menurut Erwin, Indonesia merupakan negara hukum dan demokrasi.
"Harusnya, dengan pendapat ini polemik soal masa jabatan bisa berhenti," ujar Erwin.
Selain itu, Erwin juga meminta agar pernyataan Megawati dijalankan secara konsisten lewat kebijakan pemerintah.
"Pernyataan ini harus diimplementasikan dengan sejumlah kebijakan, seperti tidak meneruskan upaya reformasi konstitusi sebagai pintu masuk wacana perpanjangan masa jabatan presiden," tandasnya.
Sebelumnya, Hasto mengatakan Megawati menolak soal perpanjangan masa jabatan presidne.
Baca Juga: Muncul Deklarasi Prabowo-Jokowi Duet di Pilpres 2024, PPP: Tak Logis Presiden Jadi Wapres
Menurut Hasto, Megawati akan patuh pada konstitusi.
Megawati tetap mengikuti aturan konstitusi, sehingga ia setuju bahwa maksimal masa jabatan presiden maksimal dua periode.