Cek Fakta

Cek Fakta adalah bagian dari produk jurnalistik yang dikerjakan khusus oleh tim redaksi Suara.com dengan metode tersendiri. Selangkapnya di sini

CEK FAKTA: Disukai Anak-Anak, Permen Yupi Dituding Terbuat dari Kulit Babi, Benarkah?

Dany Garjito | Fita Nofiana
CEK FAKTA: Disukai Anak-Anak, Permen Yupi Dituding Terbuat dari Kulit Babi, Benarkah?
Yupi disebut terbuat dari kulit babi (turnbackhoax.id)

Video tiktok menyatakan bahwa Yupi dibuat dari kulit babi, begini faktanya.

Suara.com - Sebuah informasi beredar bahwa permen jelly kegemaran anak-anak, yakni Yupi mengandung babi.

Informasi tersebut bermula dari akun Tiktok @congean124 memposting sebuah video yang mengklaim bahwa permen Yupi terbuat dari kulit babi.

Video bedurasi satu menit itu menunjukkan foro babi dan Yupi yang disandingkan dalam satu video.

Berikut Narasinya:

Baca Juga: CEK FAKTA: Rumah Ridwan Kamil Digeruduk Warga Saat KPK Sita Barang

“Terbukti!!
Permen YUPI
Terbuat Dari Kulit Babi”

Lalu benarkah klaim tersebut?

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, PT Yupi Indo Jelly Gum sudah menegaskan bahwa produk mereka aman dan halal untuk dikonsumsi.

PT Yupi Indo Jelly Gum menjelaskan produk Gummy sudah berstandar international dan memiliki standar kualitas ISO 22000.

“PT Yupi Indo Jelly Gum telah memiliki Halal yang dari MUI dan telah memiliki nomor registrasi BPOM RI pada setiap produk yang diedarkan. Produk Gummy yang diproduksi oleh PT Yupi Indo Jelly Gum juga telah berstandar international dan memiliki standar kualitas ISO 22000,” ujar Marketing Manager PT Yupi Indo Jelly Gum, Amerlina H Lumintang dalam rilisnya, Kamis (19/4).

Baca Juga: Bocah SMP Mencuri Uang Orang Tua Rp20 Juta Buat Beli iPhone Teman

Informasi bahwa Yupi dibuat dari kulit babi merupakan informasi palsu yang kembali beredar.

Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].