Suara.com - Sebagian staf gedung A Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo berlarian keluar saat gempa Banten terjadi sekitar jam 16.10 WIB, Jumat (14/1/2022), dan terasa hingga DKI Jakarta. Sementara pasien berdoa saja di ranjang.
Gedung A merupakan tempat perawatan pasien yang umumnya difasilitasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS.
Para staf keluar gedung dan berkumpul di area aman. Suster-suster di lantai atas mengimbau pasien untuk tetap tenang. Jangan panik.
Pantauan Siswanto, jurnalis Suara.com yang tengah dirawat di RSUP Cipto, para pasien dan keluarga pendamping mereka sebenarnya panik.
Baca Juga: Banten Diguncang Gempa 6.7 M, Getarannya Terasa hingga Kota Bandung dan Cimahi
"Tapi mereka tetap mengikuti arahan suster untuk tetap berada di tempat," kata Siswanto.
Dia mengatakan, para pasien menyebut-nyebut nama Tuhan, berdoa supaya gempa cepat selesai.
"Kok lama banget ya gak selesai-selesai," kata seorang pasien penyakit dalam.
"Gimana ini kok enggak berhenti-berhenti," kata pasien lain.
Goyangan gempa memang lebih terasa ketika seseorang berada di gedung lantai atas.
Baca Juga: Gempa 6,7 Magnitudo Guncang Sumur Pandeglang
Gempa dengan magnitudo 6,7 terjadi di Barat Daya Banten, Jumat sore. Gempa dinyatakan tidak berpotensi tsunami.
Informasi tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter @infoBMKG pada Jumat.
"Tidak berpotensi tsunami," demikian laporan BMKG.
Gempa terjadi pada pukul 16.05 WIB. Adapun titik gempa berada di 52 km Barat Daya dari Banten dengan kedalaman 10 km.
Gempa tersebut terasa hingga ke DKI Jakarta bahkan ke wilayah Depok, Jawa Barat.