Suara.com - Aksi warga yang menerjang jalan rusak sambil membawa peti mati menjadi viral. Warga itu kemudian meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai kondisi tersebut.
Pemandangan miris itu dibagikan oleh akun Instagram @/explore_siantar. Akun ini membagikan kondisi jalan yang rusak sehingga menyulitkan akses kendaraan untuk masuk ke kampung Nagori, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
Dalam video, terlihat seorang warga berboncengan mengendarai motor. Warga ini mengendarai motor sambil membawa peti mati lengkap dengan nisannya.
"Sebuah akun Facebook mengunggah kondisi akses jalan yang sulit untuk masuk ke kampung (Nagori) mereka. Video itu memperlihatkan betapa sulitnya melalui jalan sambil mengangkut peti mati," tulis akun ini seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/1/2022).
Warga itu tampak kesusahan saat harus membawa peti mati. Pasalnya, akses jalan itu hanya bisa dilalui oleh motor. Situasi ini menyebabkan mereka harus membawa peti mati yang sangat berat dan besar dengan roda dua.
Kondisi tersebut diperparah dengan jalanan yang rusak. Selain harus mengakut beban berat, pengendara motor juga harus menerjang jalanan rusak sepanjang 3 kilometer saat membawa peti mati.
Adapun peti mati berwarna putih itu hanya diikat dengan menggunakan tali rafia di belakang motor. Hal tersebut tentu semakin bahaya bagi keselamatan warga sekitar yang bergantung pada akses jalan tersebut.
Jalanan itu sendiri juga terlihat seperti perkebunan. Berbagai pohon sampai tanaman liar terlihat berada di kedua sisi jalan. Warga pun akhirnya meminta Presiden Jokowi untuk menolong.
Mereka meminta Presiden Jokowi agar tidak menutup mata dan segera memperbaiki akses jalan di kampung tersebut. Apalagi, kondisi jalanan yang sudah diperbaiki sejak tahun 2002 itu masih tetap rusak.
Baca Juga: Naik Motor Custom, Jokowi Tinjau Infrastruktur Sirkuit Mandalika
Warga juga berharap agar akses jalan itu bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Mereka mencontohkan kasus warga yang harus membawa peti mati dengan motor tersebut.
Berita tersebut sontak langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, unggahan mengenai warga yang mengangkut peti mati sambil menerjang jalan rusak itu telah mendapatkan 3.000 tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Banyak yang mengkritik pemerintah sekitar karena jalanan di sekitar daerah itu selalu rusak dan tidak ada perkembangan.
"Sebenarnya itu tugas otonomi daerah. Permasalahannya di bupati sama gubernur. Ya tahu sendirilah gimana," komentar warganet.
"Semua jalan Simalungun rusak. Gak ada perubahan dikitpun, ganti pejabat tetap aja gak da nampak hasilnya," kritik warganet.
"Boro-boro perbaiki jalan di kampung. Jalan di ibukota Simalungun, dan jalan penghubung menuju dan keluar Simalungunnya aja belum diperbaiki," beber warganet.
"Di Sumatra Utara apa-apa ada masalah langsung ke presiden, gubernur ngapain? Nge mob orang aja?" sindir warganet.
"Plis lah seluruh jalan Simalungun di perhatin, kayaknya hampir semua jalan Simalungun rusak," tambah yang lain.
"Semoga Tuhan mengabulkan doa di kampung tersebut (Nagori) kabupaten Simalungun. Semoga Pak Jokowi presiden baik hati mendengarkan keluh kesah rakyatnya. Tuhan memberkati," harap warganet.
Video yang mungkin Anda lewatkan: