Suara.com - Jemaah umrah Indonesia secara resmi telah diberangkatkan pada tahun 2022 meski covid-19 varian Omicron mengancam. Pemerintah menyampaikan bahwa ada 1023 jemaah telah diberangkatkan dalam pelaksanaan ibadah umrah tahu ini.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI hari ini menjelaskan bahwa hasil rapat koordinasi Kemenag, Kemenlu, Kemenkes, Kemenhub hingga Satgas Covid-19 akhirnya pelaksaan umrah bisa dilaksanakan pada Januari 2022 ini.
Hingga Selasa, 11 Januari 2022, Zainut menyampaikan, telah berangkat 1023 jemaah umrah. Kemudian 870 jemaah melakukan skrining kesehatan di asrama haji Jakarta.
"Sampai Selasa 11 Januari 2022, telah diberangkatkan jumlah jamaah umrah ke Arab Saudi sebanyak 1.023 jemaah, dengan 870 jemaah di antaranya melakukan skrining kesehatan di asrama haji Jakarta," kata Zainut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Baca Juga: Kemenkes Perkirakan Covid-19 Naik Hingga 60 Ribu Kasus pada Februari Akibat Omicron
Zainut menyampaikan, Kementerian Agama sendiri telah menerbitkan surat edaran terkait pembukaan ibadah umrah sejak tanggal 4 Januari 2022. Kebijakan umrah menggunakan kebijakan one gate policy (OGP).
Sejumlah ketentuan umrah saat pandemi yaitu:
- Penyelenggaraan ibadah umrah pada masa pandemi dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan secara ketat, baik di tanah air dan Saudi dengan perlindungan dan keselamatan jemaah.
- Penyelenggara Perjalanan Ibadan Umrah (PPIU) yang akan berangkatkan jemaah umrah wajib laporkan ke Kanwil lewat aplikasi Siskopatuh.
- Keberangkatan diprioritaskan bagi PPIU yang menggunakan penerbangan langsung melalui bandara Soekarno-Hatta.
- Keberangkatan sebanyak empat penerbangan awal mengacu kebijakan umrah satu pintu dengan menggunakan asrama haji Jakarta sebagai lokasi skrining kesehatan dan titik awal keberangkatan yang dikoordinaasikan oleh asosisasi PPIU.
- Kanwil Kemenag wajib mengawasi keberangkatan di wilayah kerjanya.