Terjadi Lagi? Pekerja Tuli Ngaku Diminta Mensos Risma Mendengar Tanpa Alat Bantu

Kamis, 13 Januari 2022 | 10:33 WIB
Terjadi Lagi? Pekerja Tuli Ngaku Diminta Mensos Risma Mendengar Tanpa Alat Bantu
Mensos, Tri Rismaharini di Surabaya. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seseorang curhat bahwa rekan kerjanya tuli curhat diminta untuk tak pakai alat bantu saat bertemu dengan Menteri Sosial, Tri Rimaharani. Hal ini diceritakan oleh aktivis Tuli, Surya Sahetapy dalam akun Instagramnya.

Pada unggahannya itu, ia menyatakan bahwa seorang tuli curhat pada rekannya, @indihiraresky_.

"Kak @indhiraresky_ DM dari teman dengar dari Tarakan," tulis Surya.

Berikut bunyi curhatannya:

Baca Juga: Viral! Perempuan Jadi Korban Begal di Kubu Raya, Pelaku Diduga Bawa Lari Uang Rp 60 Juta

"Hai Riri [@indihiraresky_], aku tahu ini terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara. Temanku tuli (teman kerjaku) tidak boleh pakai aplikasi di HP-nya saat berbicara dengan ibu Risma, sedih ya!," curhat seseorang yang diunggah oleh Surya Sahetapy.

"Dia harus mendengar ibu Risma bicara tanpa bantuan (tulisan/jbi) padahal temanku tuli," imbuhnya.

Curhatan tersebut tentu disayangkan, di mana seorang pejabat publik malah memperlakukan orang tuli dengan hal yang demikian.

"Sampai kapan sikap ini dibiarkan? Kudoakan agar teman-teman dijauhi dari lingkungan yang toxic, audism, linguicism dll. Amin! Sehat selalu," tambah Surya.

Kejadian serupa yang melibatkan Mensos Risma itu bukan yang pertama kali. Sebulumnya ia dikritik karena sikapnya pada warga tuli dengan memaksanya bicara.

Baca Juga: Novi Anak Kelas 6 SD yang Viral Bantu Ibunya Berjualan Akhirnya Dapat Sepeda dari Kapolsek Laweyan

Bahkan organisasi tuli di Indonesia sebenarnya sudah mengirimi pesan pada Mensos, namun tak kunjung ada balasan.

"Organisasi Tuli seperti @gerkatin_pusat @gerkatin_kepemudaan @pusbisindo sudah menyurati sejak Desember pas kejadian pertama dan sampai sekarang belum dapat kesempatan untuk mengedukasi dan klarifikasi perspektif bu Risma dan tim @kemensosri. Padahal Gerkatin sudah ada di Indonesia sejak 1981 lho," tambah Surya.

Curhatan tentang Risma (instagram.com/suryasahetapy/)
Curhatan tentang Risma (instagram.com/suryasahetapy/)

Unggahan tersebut tentu mendapatkan berbagai respons dari warganet.

"Sangat prihatin dan sedih dengan berita ini. Kok bisa terulang lagi ya," komentar warganet.

"Aku tidak sendirian ternyata hilang respect ke ibu Risma," imbuh warganet lain.

"Besok Bu Risma ngomong sama orang Jepang jangan pake Interpreter yah, enggak boleh pake bantuan aplikasi. Harus bisa mandiri. Oke?" tulis warganet di kolom komentar.

"Bu Risma, kalau ngomong sama bule jangan pakai translator/interpreter ya! Walaupun tetap tidak bisa disamakan dengan apa yg teman tuli alami, seenggaknya ibu bisa paham bagaimana rasanya kesulitan menghadapi cara komunikasi yang berbeda," timpal lainnya.

"Gws bu Risma," balas warganet lain.

Sebelumnya Mensos Tri Rismaharani dikritik seorang pria tuli karena dinilai memaksa seorang anak yang menyandang tunarungu untuk berbicara di hadapan publik.

Dalam video yang tayang di kanal Youtube Kemensos RI tampak Risma meminta seorang anak penyandang tunarungu untuk berbicara di acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional.

Video tersebut sempat viral dan menuai kecaman berbagai pihak. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI