Kepala Intelijen Denmark Ditangkap, Diduga Bocorkan Informasi Sangat Rahasia

Rabu, 12 Januari 2022 | 18:43 WIB
Kepala Intelijen Denmark Ditangkap, Diduga Bocorkan Informasi Sangat Rahasia
Ilustrasi Denmark. [GERARD CERLES / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Intelijen Pertahanan (FE) Denmark, Lars Findsen, telah ditahan selama lebih dari sebulan karena kebocoran yang nyata, hal ini terungkap hari Senin (10/1/2022).

Menyadur DW Rabu (12/1/2022), media lokal melaporkan informasi yang dibocorkan bersifat sensitif, "sangat rahasia".

Tahun lalu, intelijen Denmark dituduh berkomplot dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk jadi mata-mata pemimpin Eropa dan warga negara Denmark.

Berita itu hanya muncul pada sidang tertutup di Pengadilan Magistrat Kopenhagen, ketika larangan publikasi dicabut. Nama Findsen terungkap atas permintaannya sendiri.

Baca Juga: Berantas Mafia Pupuk, Jaksa Agung Perintahkan Operasi Intelijen

Empat pegawai dan mantan pegawai dari dua dinas intelijen Denmark telah ditahan karena membocorkan informasi yang sangat sensitif. Findsen satu-satunya yang masih ditahan saat penyelidikan berlangsung.

Iustrasi mata-mata. (shutterstock)
Iustrasi mata-mata. (shutterstock)

"Saya ingin dakwaan diajukan dan saya mengaku tidak bersalah. Ini benar-benar gila," kata Findsen di persidangan.

Penyiar publik DR mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kasus terkait dengan bocornya informasi rahasia ke media Denmark.

Tahun 2020, DR melaporkan FE membagikan data kabel informasi mentah dengan NSA. Akibatnya, NSA memiliki akses data dan komunikasi pribadi ke warga Denmark.

Pihak berwenang menerbitkan sangat sedikit informasi tentang penyelidikan, yang dilakukan secara tertutup. Tuduhan yang tepat dan isi dari informasi yang bocor belum dipublikasikan.

Baca Juga: Badan Intelijen Bali Kejar Target Vaksinasi 13.600 Dosis

Tidak jelas berapa lama Findsen akan ditahan, meskipun dia dikatakan telah ditahan selama lebih dari sebulan. Kantor kejaksaan Denmark menolak mengomentari kasus tersebut.

Sebagai latar belakang, Denmark memiliki dua badan intelijen yaitu Police Intelligence Service (PET) dan FE, yang masing-masing fokus pada intelijen domestik dan asing.

Findsen memimpin PET dari 2002 hingga 2007 dan FE dari 2015 hingga 2020, ketika ia diskors karena laporan internal.

Dokumen tersebut mengkritik kemungkinan kasus mata-mata ilegal terhadap warga Denmark, meskipun Findsen baru-baru ini dibebaskan oleh sebuah komisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI