Suara.com - Siapa yang ke sekolah diantar jemput orangtua? Pasti masih banyak pelajar di Indonesia yang diantar jemput terutama jenjang SD dan SMP.
Mungkin berbeda dengan pelajar SMA mungkin sudah banyak pergi sekolah sendiri. Mereka ada yang naik transportasi umum atau bawa kendaraan pribadi.
Meskipun begitu masih ada juga pelajar SMA yang kadang kala diantar jemput orangtua ke sekolah. Salah satunya adalah pengirim cerita di akun Twitter @schfess.
Dia biasanya pergi sekolah naik sepeda motor sendiri. Tetapi hari itu dirinya harus diantar oleh sang mama.
Baca Juga: 11 Bulan LDR, Lelaki Pakai Kostum Mickey Mouse untuk Kejutkan Istri
Alasannya karena selepas pulang ekstrakulikuler dia akan periksa ke dokter.
Saat pulang dia telah menunggu mamanya di depan gerbang sekolah. Namun sang mama tidak kelihatan sudah berada di sekolah.
Dia berinisiatif untuk telepon mamanya agar segera dijemput. Sayang dia malah dibuat kaget dengan ucapan sang mama sewaktu ditelepon.
"Kamu dimana sudah ditunggu di depan gerbang?" kata mama kepada dia.
"Ini sudah di depan gerbang astaga," jawabnya.
"Mana? Enggak ada kamu," tanya sang mama memastikan keberadaannya.
Emak salah gerbang sekolah
Dia kemudian meminta mamanya untuk mengirimkan foto depan gerbang. Ketika kiriman foto tersebut dibuka dia terkejut.
Ternyata mamanya tidak berada di depan gerbang sekolah dia. Tetapi di depan gerbang sekolah sebelahnya.
Cuitan ini menuai beragam komentar dari warganet.
"Hahaha untung enggak sampai masuk dan tanya ke kepsek: Kok anak saya belum pulang juga ya?" tulis seorang warganet.
"Untung emakku cuman lupa kelasku bukan sekolahku," ucap yang lain.
"Emaknya enggak hafal sekolah anaknya sendiri," timpal warganet lain.
Beberapa warganet yang membaca kiriman cerita ini dibuat seolah bernostalgia sebab mengalami kejadian serupa.
"Ini kayak mamaku kudunya jemput gue di Smanda malah di Spensa, dikira gue masih SMP," komentar salah satu warganet.
"Aku juga pernah waktu itu lagi enggak bawa motor. Aku di kampus mana jemputnya di kampus mana" tulis yang lain.
"Ini sejenis banget sama aku, SMA ku sebelahan sama SD. SD nya gede begitu jadi memang bentukan bangunannya sudah mirip sama bangunan SMA. Dulu ibuku pernah hampir salah antar ke SD," ucap warganet lain.
Kontributor : Haqia Alfariz Ramadhani