Suara.com - Pernyataan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang mengatasnamalan kalangan pengusaha terkait pilpres 2024 menuai kritik.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS memberikan kritikan tajam terhadap pernyataan Bahlil yang menyebut para pengusaha menghendaki pilpres 2024 diundur.
Fernando secara blak-blakan menyebut pernyataan Bahlil sebagai Menteri Investasi tidak tepat dan tidak memiliki kapasitas mengatasnamakan pengusaha agar masa jabatan presiden diundur hingga 2027.
"Pernyataan Bahlil sangat terkesan menjilat pada Presiden Jokowi," kata Fernando dikutip Wartaekonomi.co.id, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Mengenal Netiquette, Ini Etika di Media Sosial untuk Netizen
Fernando kemudian mempertanyakan motif di balik ucapan yang berpotensi kontroversial dari Bahlil tersebut.
"Apakah itu dilakukan Bahlil karena gagal dalam memimpin Kementerian Investasi?" katanya.
Fernando mengatakan, Bahlil pasti tahu bahwa wacana tentang perpanjangan masa jabatan presiden sudah pernah dimunculkan dan membuat gaduh.
Bahlil harus bertanggungjawab apabila kembali terjadi kegaduhan akibat wacana mengenai perpanjangan masa jabatan presiden.
"Sebaiknya Presiden Jokowi mencopot Bahlil dari Menteri Investasi akibat pernyataannya tersebut," katanya.
Baca Juga: Khasiat Menakjubkan Teh Hitam: Cegah Hipertensi Hingga Penyakit Jantung
Pasalnya, jangan sampai masyarakat beranggapan bahwa apa yang disampaikan oleh Bahlil merupakan keinginan Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Bahlil mengatakan, jika dilihat dari dunia usaha, mereka rata-rata berpikir apakah proses demokrasi dalam konteks peralihan kepemimpinan punya ruang untuk bisa diundur atau tidak.
Alasannya, para pengusaha baru menghadapi persoalan pandemi covid-19 dan saat ini baru akan bangkit kembali.