Suara.com - Penunjukkan Mayor Jenderal TNI Untung Budiharto sebagai Pangdam Jaya menuai polemik karena merupakan anggota Tim Mawar.
Terkait itu, Pengamat Militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai polemik tersebut tidak dapat terbendung karena adanya kelemahan pada pembinaan karir prajurit TNI yang diterapkan saat ini.
TNI selama ini membangun sebuah mekanisme baku terkait pembinaan karir. Dewan Kepangkatan dan Jabatan juga telah membuat serangkaian penilaian sebelum menentukan promosi dan penugasan.
Namun di sisi lain, Anton melihat kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses promosi karir prajurit termasuk mekanisme yang diambil di tingkatan Wanjakti menjadi salah satu penyebab munculnya polemik soal promosi perwira.
Baca Juga: Dave: Apakah Semua di Tim Mawar Pelanggar, Tak Layak Mengabdi Pada Negara?
"Parameter dan prinsip yang digunakan dalam melakukan penilaian tersebut dinilai kurang transparan, jelas dan terukur. Akibatnya, ketidakjelasan ini membuka peluang munculnya tuduhan miring seperti favoritisme dalam pengambilan keputusan promosi dan penugasan lanjutan," kata Anton dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/1/2022).
Menurutnya parameter dan prinsip yang digunakan dalam melakukan penilaian tersebut dinilai kurang transparan, jelas dan terukur. Akibatnya, ketidakjelasan ini membuka peluang munculnya tuduhan miring seperti favoritisme dalam pengambilan keputusan promosi dan penugasan lanjutan.
Selain itu, Anton juga melihat konsistensi pimpinan TNI dalam pengelolaan karir personel juga ikut berkontribusi menciptakan polemik tersebut. Akibatnya, promosi malah kerap dikaitkan dengan patron ataupun klik politik tertentu.
Dengan polemik yang terus berjalan, Anton memberikan masukan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurahman. Keduanya diminta untuk segera memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait promosi perwira eks Tim Mawar.
"Penjelasan ini hendaknya mencakup bagaimana posisi kasus penculikan aktivis 1998, apa saja hukuman yang sudah dijatuhkan dan sanksi yang telah dijalankan oleh mereka yang terlibat dalam Tim Mawar, termasuk misalnya apabila ada penundaan kenaikan pangkat."
Baca Juga: Usman Hamid: Komisi I Seharusnya Cerdas dan Cermat Atas Pengangkatan Untung Budiharto
Mayjen Untung Jadi Pangdam Jaya
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengangkat Mayjen Untung Budiharto sebagai Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya). Untung menggantikan posisi Mayjen TNI Mulyo Aji.
Hal tersebut tertuang dalam surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/5/1/2022 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Dalam keputusan tersebut Andika memutuskan untuk memberhentikan Mayjen TNI Mulyo Aji dari jabatan lama sebagai Pangdam Jaya. Selanjutnya Mulyo akan menjalankan tugas baru sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenpolhukam).
"Betul sekali," kata Andika saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).
Sebagai gantinya, Andika mengangkat Mayjen TNI Untung dari Staf Khusus Panglima TNI menjadi Pangdam Jaya. Mayjen TNI Untung.
"Pengangkatan jabatan baru atas nama Mayjen TNI Untung Budiharto dari jabatan lama sebagai Staf Khusus Panglima TNI," demikian yang tertera dalam surat keputusan yang diteken pada 4 Januari 2022.
"Selanjutnya melaksanakan tugas sebagai Pangdam Jaya, terhitung mulai tanggal ditetapkan," ujarnya.