Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya terjun langsung mendengar aspirasi masyarakat. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap institusi Polri.
Hal ini disampaikan Listyo saat memberi arahan kepada jajaran di Polda Lampung. Jika perlu, kata Listyo, masyarakat di tingkat Polsek hingga Polda dikumpulkan untuk didengar aspirasi dan keluhannya.
"Datang ke masyarakat dengarkan apa yang mereka inginkan. Bila perlu kumpul masyarakat tingkat Polsek, Polres, Polda. Sehingga tahu apa yang harus ditingkatkan. Akan muncul trust dari masyarakat," kata Sigit, Selasa (11/1/2022).
Selain itu, Listyo juga meminta jajaran Polda di seluruh Indonesia meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Dia mengingatkan tidak boleh adanya perbedaan perlakuan.
Baca Juga: Kapolri Singgung Vaksinasi Lansia Rendah, Eva Dwiana: Sudah Door to Door masih Ngumpet
"Layani dengan cepat pengaduan. Sehingga masyarakat mengetahui kita melakukan respons apa yang mereka keluhkan. Cek apakah itu berjalan atau belum. Karena ini tidak mudah. Mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan," ujarnya.
Guna mencapai itu semua, Listyo menilai perlu adanya jiwa kepemimpinan sebagai komando. Di samping harus adanya sistem pengawasan yang ketat untuk menghindari adanya penyimpangan dari oknum anggota.
"Kita tak ingin anggota kita selama ini telah bekerja keras kemudian ada masalah hanya gara-gara kita tak memberikan bimbingan. Sehingga salah jalan terpengaruh lingkungan salah, terus menjadi korban. Apalagi pelanggaran itu dilakukan bersama dan terorganisir," tuturnya.
Menurut Listyo, profesionalisme tanpa didukung dengan etik yang benar pun berpotensi terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang. Hal ini, sangat berdampak buruk bagi institusi Polri.
"Lakukan perbaikan, apabila tak mampu bersihkan dan evaluasi. Karena banyak anggota kita yang siap kerja dan tak rela kalau institusi kita dirusak oknum yang tak bisa memahami harapan organisasi dan masyarakat," ungkap Listyo.
Baca Juga: Kapolri Tinjau Vaksinasi Anak dan Lansia di Gedung Graha Wangsa Bandar Lampung
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menilai di era kekinian, Polri sudah semestinya melakukan pembenahan dan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi. Dia meminta budaya lama yang kurang baik harus dihapuskan.
"Kita berbenah kenapa anggota melakukan pelanggaran apakah terkait faktor individu yaitu pemahaman terhadap spiritualnya lemah, pengaruh negatif komunitas, tak mampu menyesuaikan kondisi yang ada dan gaya hidup yang tak sesuai dengan budaya organisasi Polri atau dari faktor organisasi yaitu regulasi yang lemah, kurangnya wawasan literasi, kurang sarana dan prasarana. Budaya yang harus diperbaiki karena warisan lama mungkin sudah tak cocok. Bukan lagi anak buah layani pimpinan," pungkas Kapolri.