Hadiri Perayaan Natal, Menkominfo Ajak Umat Kristiani Kuat Hadapi Pandemi

Selasa, 11 Januari 2022 | 18:52 WIB
Hadiri Perayaan Natal, Menkominfo Ajak Umat Kristiani Kuat Hadapi Pandemi
Menkominfo, Johnny G Plate dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, Selasa (11/1/2022). (Dok: Kominfo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam perayaan Natal dan tahun baru 2022, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengajak umat Kristiani seluruh Indonesia, khususnya di lingkungan Kementerian Kominfo tidak menyerah dan tetap kuat menghadapi pandemi Covid-19.

“Dalam situasi dan kondisi seperti ini, kita umat Kristiani, apalagi umat Kristiani di Kementerian Kominfo dituntut untuk tidak boleh menyerah, tapi harus menjadi pribadi yang kuat,” ujarnya, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (11/1/2022).

Menurut Johnny, meskipun perayaan Natal berlangsung di tengah pandemi Covid-19, dalam dua terakhir Indonesia mengalami berbagai perubahan di segala bidang kehidupan, terlebih di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

“Umat manusia di lingkungan global, lingkungan nasional sampai di lingkungan terkecil di keluarga didorong untuk melakukan migrasi besar-besaran dari aktifitas fisik ke aktifitas virtual, dari physical space ke virtual space,” tuturnya.

Baca Juga: Menkominfo Targetkan Infrastruktur Teknologi Informasi Komunikasi Rampung 2024

Menkominfo menjelaskan, perayaan Natal dalam situasi pandemi juga menuntun umat Kristiani pada suatu jalan Iman bahwa kebesaran Tuhan senantiasa hadir di antara umat manusia.

“Rekan-rekan keluarga besar Kominfo, kita patut bersyukur kepada Tuhan, berkat kerja keras pemerintah dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan nasional pusat dan daerah, berpartisipasi seluruh komponen masyarakat, keseluruhan pentahelix nasional kita dalam semangat persaudaraan yang kokoh, kita berada dalam keadaan yang jauh lebih baik dibandingkan beberapa waktu yang lalu,” jelasnya.

Menurut statistik Juli 2021, Menteri Johnny menyatakan, tingkat penularan Covid-19 di Indonesia lebih dari 56 ribu orang. Menurut perkiraan dan analisis para ahli epidemi dan pandemi, Menkomifo menyebutkan, situasi itu memungkinkan penularan bahkan bisa sampai di angka 300 - 400 ribu kasus per hari.

“Bila itu terjadi, maka seluruh sistem kesehatan dan sistem bernegara kita kolaps. Tapi berkat kerja kolaborasi, iman, doa dan keyakinan yang teguh, koordinasi dan kegotongroyongan kita secara nasional, hari ini kita menjadi salah satu bangsa yang sangat sedikit di dunia yang mampu mengendalikan pandemi Covid-19, terlepas dari munculnya varian baru Omicron, yang juga saat ini menjadi perhatian serius kita,” ujarnya.

Ia menegaskan, tugas bersama seluruh komponen anak bangsa, terutama umat Kristiani agar bersama-sama mengambil bagian untuk mengatasi masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Pelatihan Ekonomi Digital di 2022 Ditargetkan Diikuti oleh 200.000 Peserta

“Kita menjadi bangsa yang cukup cerdas, cukup cepat, adaptif, egaliti-nya tinggi menghadapi pandemi Covid-19. Indonesia berhasil mencapai capaian-capaian yang kita tidak perkirakan sebelumnya,” jelasnya.

Menkominfo mengakui, dalam situasi yang berat akan muncul pesismisme dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Namun dalam tataran makro, berbagai capaian nasional, khususnya di sektor perekonomian memberikan catatan yang luar biasa.

“Perekonomian kita terjadi, ekspor, impor, devisa negara, neraca perdagangan, neraca pembayaran bahkan penerimaan fiskal kita jauh lebih baik sebelum pandemi. Kalau kemampuan ini kita pertahankan dan kegotongroyongan kehidupan kebangsaan kita bisa kita pertahankan terus. Atas berkat Tuhan, niscaya bangsa ini akan kembali tegak berdiri dan maju dalam lompatan-lompatan yang luar biasa,” tandasnya.

Pentingnya Cinta Kasih
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Johnny menyampaikan arti penting memancarkan cahaya keteladanan dan menggemakan bahasa penuh kesejukan, damai, keadilan dan cinta kasih.

“Saya hadir di sini sudah tiga orang yang ngomong cinta kasih. Pak pendeta ngomong cinta kasih, romo ngomong cinta kasih, di teks, saya juga ngomong tentang cinta kasih. Itulah pertautan dan pertemuan nilai-nilai Kristianitas,” ujarnya.

Menurut Menkominfo, dalam cinta kasih, bahasa yang menyapa dalam semangat persaudaraan sejati diantara umat manusia, tidak berbicara tentang agama Kristen, agama Katolik, maupun agama dan sekte atau kelompok denominasi.

“Momentum Natal selalu disambut dengan penuh iman dan dirayakan dengan penuh rasa syukur atas kehadiran Sang Juru Selamat Imanuel Yesus Kristus di tengah umat manusia. Kelahiran Yesus Kristus adalah wujud keberpihakan dan kebesaran cinta Allah kepada umat manusia, kepada anak-anak Allah dalam ungkapan Immanuel beserta kita,” ungkapnya.

Perayaan Natal bersama Kominfo turut dihadir Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latif; Juru Bicara Dedy Permadi; Staf Khusus Rosarita Niken Widiastuti dan Philip Gobang.

Dalam ibadah Natal, khotbah disampaikan oleh Pendeta Poltak YP Sibarani dan pesan Natal oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Stevan Lalu Pr.

Menkominfo juga memberikan santunan kepada perwakilan Panti Asuhan Bhakti Kasih Mandiri, serta petugas kebersihan dan petugas keamanan di lingkungan Kominfo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI