Luhut Sebut Ketergantungan Indonesia Ekspor Komoditas Mentah Bisa Berakibat Fatal

Selasa, 11 Januari 2022 | 17:19 WIB
Luhut Sebut Ketergantungan Indonesia Ekspor Komoditas Mentah Bisa Berakibat Fatal
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan . ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/aa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kalau Indonesia mengalami ketergantungan terhadap komoditas mentah selama puluhan tahun. Menurutnya ketergantungan tersebut justru bisa menjadi fatal bagi Indonesia.

Luhut menjelaskan karena memiliki sumber daya alam yang melimpah membuat Indonesia bergantung pada komoditas mentah pada puluhan tahun. Contoh, Indonesia melakukan ekspor terbesar pada 1990 yakni mineral, kayu dan pakaian.

Kata Luhut, pola itu terus dijalankan hingga 2015 di mana Indonesia mengekspor bahan bakar mineral, kelapa sawit dan baja.

"Ketergantungan ini dapat berakibat fatal bagi Indonesia ke depan," kata Luhut pada acara yang digelar oleh Kosgoro 1957 melalui virtual, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga: Laporkan Erick dan Luhut dalam Dugaan Bisnis PCR ke KPK, Prima Diminta Tambah Bukti

Luhut melihat ketergantungan itu bisa menjadi fatal bagi Indonesia karena melihat harga komoditas yang sangat fluktuatif. Ia mencontohkan ketika commodity boom berakhir setelah 2013 yang menyebabkan menurunnya angka ekspor Indonesia.

"Ketergantungan ini pun mengganggu jalannya industrialisasi, karena membuat kita cenderung berpuas diri, terutama ketika harga komoditas dunia sedang tinggi. Padahal, banyak faktor eksternal yang mempengaruhi harga tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya di mana salah satunya ialah menerapkan hilirisasi sumber daya mineral. Dari penerapan tersebut, Indonesia justru mendapatkan nilai ekspor yang tinggi dari ekspor baja.

"Data 2021 diperkirakan hampir 21 miliar dollar AS atau hampir 20 kali ekspor pada 2014 pada 1,1 miliar dollar AS," ucapnya. 

Baca Juga: Tak Lagi Diistimewakan, Luhut Minta PLN Beli Batu Bara Sesuai Harga Pasar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI