OPM: Perubahan Nama Operasi Militer Nemangkawi Jadi Damai Cartenz Sia-Sia!

Selasa, 11 Januari 2022 | 15:49 WIB
OPM: Perubahan Nama Operasi Militer Nemangkawi Jadi Damai Cartenz Sia-Sia!
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menilai perubahan nama operasi militer dari operasi Nemangkawi menjadi Damai Cartenz tidak akan mengubah situasi di Papua.

Jubir TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan situasi akan tetap sama saja. Menurutnya situasi damai baru akan tercipta jika Papua merdeka penuh dari Indonesia.

"Itu sama saja. Karena akar masalah Papua adalah pelanggaran terhadap hak politik penentuan nasib sendiri, jadi apapun yang Indonesia mau lakukan di Papua sia-sia. Cara apapun tidak Mungkin, kecuali Papua Merdeka penuh baru akan aman dan damai," kata Sebby saat dihubungi Suara.com, Selasa (11/1/2022).

Dia juga menilai dialog apapun dengan pemerintah Indonesia tidak akan berbuah baik, perlu adanya pihak yang memediasi pertemuan antara kedua pihak agar konflik di Papua bisa diselesaikan.

Baca Juga: Soal Operasi Damai Cartenz, Ambrosius: Orang Papua Sudah Resah Hidup dalam Tekanan Militer

"Kami tidak butuh dialog dengan Jakarta, tapi kami sudah ajukan duduk di meja perundingan dengan Kabinet Jokowi. Dan perundingan yang dimediasi oleh PBB. Kami tidak mau terjebak permainan Jakarta," ucapnya.

Klaim Lebih Persuasif di Papua

Diberitakan sebelumnya, Polri akan mengubah operasi Nemangkawi di Papua menjadi Damai Cartenz yang diklaim lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan preemtif.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan operasi Nemangkawi rencananya akan diganti menjadi Damai Cartenz pada 25 Januari 2022 mendatang.

"Cara bertindak yang dikedepankan dalam Operasi Ramai Cartenz ini persuasif dan preemtif dengan kedepankan fungsi intelijen, fungsi bimas, dan fungsi humas dengan didukung fungsi lain; fungsi preventif, sabhara, dan gakkum (penegakan hukum). Jadi gakkum itu sebagai fungsi pendukung," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Operasi Damai Cartenz, Kekerasan Makin Masif jika TNI-Polri Tetap Tenteng Senjata di Papua

Menurut Ramadhan, penegakan hukum dalam Operasi Damai Cartenz hanya berfungsi sebagai pendukung. Pasalnya, operasi ini diklaim lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan preemtif.

"Satgas gakkum ini enggak dikedepankan, tapi fungsi pendukung," katanya.

Kekinian, kata dia, pihaknya masih memetakan berapa jumlah personel Polri yang akan diterjunkan dalam Operasi Damai Cartenz.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI