Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto , menyebut pemilihan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditentukan oleh Presiden Jokowi.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Hasto menyatakan bahwa pemilihan tersebut telah melalui proses panjang. Oleh sebab itu, Hasto membantah penunjukan Megawati jadi Ketua Dewan BRIN adalah barter politik.
"Iya, itu keputusan bapak Presiden Jokowi dan keputusan itu diambil melalui proses dialog. Karena Pak Jokowi kan pemimpin yang mengedepankan dialog dan dialognya itu cukup panjang," kata Hasto.
Hasto menjelaskan kemunculan BRIN adalah respons dari kondisi inovasi dan riset di Indonesia yang masih banyak mengandalkan impor.
Baca Juga: PKS Sindir PDIP Kalah di Pilkada DKI Jakarta, Yunarto Wijaya Beri Tanggapan Telak
Dalam periode kedua Presiden Jokowi, pemerintah disebut merancang sebuah lembaga sebagai solusi atas masalah tersebut.
"Sebenarnya [BRIN] merupakan suatu badan yang dirancang untuk mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan melalui riset dan teknologi. Agar kita bisa meretas dalam berdiri di atas kaki sendiri," Kata dia.
Hasto menilai ada kesamaan tujuan pembentukan BRIN dengan pandangan Megawati, yakni menciptakan politik riset berdikari.
Ia menyadari banyak orang yang skeptis dengan penunjukan Megawati sebagai Dewan Pengawas BRIN. Banyak yang tak percaya karena gelar pendidikan Megawati.
Namun, ia berkata, pemilihan Megawati sebagai ketua dewan pengarah BRIN tidak boleh dilihat dari gelar pendidikan saja, tapi juga rekam jejak selama ini.
Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Punya Modal Besar di Pilpres 2024, Bikin Pesaing Ketar-ketir
Menurutnya, Megawati adalah sosok pemimpin yang visioner dan dapat mengatasi berbagai macam krisis. Oleh sebab itu Jokowi memilihnya.
"Kepemimpinan yang sangat visioner yang mampu menyelesaikan krisis. dan itu yang didorong dan dijelaskan oleh bu Mega terkait politik riset berdikari itu," ucap dia.
Sebelumnya, Megawati bercerita soal pengalamannya dirisak atau di-bully usai dipilih sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Megawati menduga kritik bermunculan karena ada yang menganggap dirinya kurang pintar. Akan tetapi, ia hanya menertawakan anggapan dari sebagian orang itu.
"Saya mungkin kurang bisa ngomong kali ya, Pak Jokowi. Jadi, orang kayaknya apa sih, saya dianggap barang kali ya, kurang pintar. Saya suka ketawa sendiri," kata Megawati dalam peringatan hari ulang tahun ke-49 PDIP, disiarkan kanal Youtube PDI Perjuangan.
Megawati mengaku tidak tahu alasan dirinya dipilih memimpin BRIN. Dia sendiri bertanya-tanya kepada Presiden Jokowi soal jabatan itu.
"Banyak orang nanya kenapa Pak Jokowi yang dijadikan saya lagi? Saya bilang yang nyuruh saya presiden lho, memangnya mau maunya saya sendiri?" ucapnya.