Megawati Sapa Ahok 'Sahabat Saya', Hasto PDIP: Tak Ada Hubungannya Dengan Pilgub DKI 2024

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 10 Januari 2022 | 18:12 WIB
Megawati Sapa Ahok 'Sahabat Saya', Hasto PDIP: Tak Ada Hubungannya Dengan Pilgub DKI 2024
Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Achmad Ali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (Sekjen DPP PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan sapaan hangat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam acara HUT Ke-49 Partai, tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik.

Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan Ketua Umum Megawati menyapa berbagai pihak dalam rangka menjaga kehangatan persahabatan.

"Memang Ibu Mega ini membangun persahabatan,dan memang sekali klik itu terus berlangsung. Dengan Pak Prabowo Subianto, ibu membangun persahabatan, dengan Pak Ahok, ibu membangun persahabatan. Dengan tokoh-tokoh nasional, dengan Buya Syafii Maarif tadi sudah disebut, dengan Kiai Said Aqil Siradj," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).

Di sisi lain, Hasto mengatakan, Megawati memiliki ketertarikan kepada orang-orang yang peduli lingkungan dan makanan seperti Ahok.

Baca Juga: Momen Megawati Sapa Ahok di HUT PDIP ke-49: Ada Sahabat Saya

"Pak Ahok ini punya mi khusus dari Bangka sana. Karena itu, seringkali dialog-dialog politik kebangsaaan itu dilakukan sambil menikmati kuliner surganya nusantara yang begitu luar biasa," ungkapnya.

Hasto kemudian menyebut posisi Ahok pada Pilgub 2017 merupakan korban politik. Padahal, lanjut dia, Ahok selama memimpin Jakarta sangat luar biasa, bahkan banyak membangun masjid. 

Ahok, lanjut Hasto, juga memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital. 

Untuk itu, Hasto menegaskan, sapaan akrab Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan kata 'sahabat' kepada Ahok tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik termasuk soal Pilkada 2024.

"Jadi itu nggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Pidato Ibu Ketum disampaikan langsung oleh beliau sebagai hasil kontemplasi, tujuannya agar PDIP dapat dukungan dengan masyarakat Indonesia agar masalah ini dapat diatasi bersama-sama. Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega," tandasnya.

Baca Juga: Di Depan Megawati, Jokowi Beberkan Alokasi Dana Desa hingga Stop Ekspor Nikel Bahan Mentah

Sebelumnya, Presiden dan Wakil Presiden hingga jajaran menteri di kabinet turut hadir dalam acara puncak HUT PDIP ke-49 yang digelar secara hybrid atau virtual, Senin (10/1/2022).

Para tamu yang hadir pun disapa oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri termasuk Ahok.

Sapaan Mega kepada Ahok disampaikan kala membuka pidato politiknya dalam acara tersebut. Bahkan Mega secara gamblang menyapa Ahok sebagai sahabat.

"Kakak saya, juga ada, katanya Pak Guntur, ada sahabat saya Pak Ahok, atau yang terkenal Basuki Tjahja Purnama, saya mencoba untuk melihat di layar, tapi karena begitu banyak yang hadir sehingga saya tidak bisa melihat satu persatu," kata Mega.

Selain Ahok turut hadir dalam acara tersebut seperti Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy hingga Menko Perekonomian Airlanggar Hartarto.

Mega juga turut menyambut kehadiran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menkeu Sri Mulyani, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

Lebih lanjut, Mega juga tak lupa menyapa seluruh kader PDIP yang hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, para kader merupakan anak-anak ideologis dari sang prolamator Soekarno.

"Yang saya tahu, kalian semua adalah anak-anak ideologis Bung Karno yang telah hadir sebagai cermin kekuatan Partai yang benar-benar menyatu dengan rakyat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI