Sebut Taiwan sebagai Negara, China Semprot 7-Eleven

Senin, 10 Januari 2022 | 16:07 WIB
Sebut Taiwan sebagai Negara, China Semprot 7-Eleven
Ilustrasi 7-Eleven di Jepang. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaringan ritel 7-Eleven didenda karena menyebut Taiwan sebagai negara dan menampilkan peta yang salah dalam menampillkan perbatasan Xinjiang dan Tibet.

Menyadur Guardian Senin (10//1/2022), China juga mengeluarkan peringatan atas tampilan sensitif di situs web minimarket 24 jam tersebut.

Pemerintah kota Beijing memberi denda pada perusahaan sebesar 50.000 yuan (Rp 112 juta) untuk "kesalahan" itu, termasuk "tindakan salah menetapkan provinsi Taiwan sebagai negara merdeka".

Situs itu juga tidak menampilkan China atas beberapa pulau yang disengketakan di Laut China Selatan, termasuk Senkaku yang dikelola Jepang tapi disebut pulau Diaoyu oleh China.

Baca Juga: Sinopsis Film Taiwan More Than Blue, Kisah Cinta Berakhir Tragis

Hukuman itu dikeluarkan pada bulan Desember, tapi pertama kali dilaporkan pada hari Jumat oleh Asia Nikkei.

Ilustrasi gerai 7-Eleven. (Shutterstock)
Ilustrasi gerai 7-Eleven. (Shutterstock)

Jaringan tokoserba yang produktif di seluruh Asia, dan toko-toko di Beijing dimiliki oleh pos terdepan domestik Seven-Eleven Jepang, anak perusahaan dari perusahaan Jepang 7 & i Holdings.

Pemerintah China mengeklaim Taiwan sebagai sebuah provinsi dan sangat sensitif terhadap tindakan atau referensi apa pun yang tampaknya mendukung posisi Taiwan sebagai negara berdaulat.

Contoh profil tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah memicu reaksi nasionalistik dan boikot, yang mendorong beberapa permintaan maaf.

Pada bulan Mei, John Cena, lawan main dari film Fast & Furious 9, mengunggah permintaan maaf dalam bahasa Mandarin karena menyebut Taiwan sebagai negara saat mempromosikan film tersebut.

Baca Juga: 3 Alasan Nonton Film Taiwan More Than Blue, Bikin Banjir Air Mata

Menurut Nikkei Asia, Seven & i Holdings mengakui keluhan tersebut dan mengatakan akan "melakukan yang terbaik untuk mencegah terulangnya kembali".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI