Suara.com - Kementerian Kesehatan terus meminta masyarakat untuk menahan diri tidak ke luar negeri sebab kasus Covid-19 varian Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri terus bertambah.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan perkembangan kasus Omicron berpotensi menimbulkan gelombang ketiga pandemi.
"Kita tidak boleh lengah, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia. Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, di mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6 ribuan menjadi 90 ribuan kasus konfirmasi omicron. Ini yang kita hindari” kata Nadia, Senin (10/1/2022).
Dia membeberkan, kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia saat ini sudah mencapai 414 orang, sebanyak 31 orang di antaranya adalah kasus transmisi lokal, sementara lainnya adalah pelaku perjalanan luar negeri yang sudah divaksin lengkap.
Baca Juga: Siapa Saja Penerima Vaksin Booster Gratis Mulai 12 Januari?
"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri,” ucapnya.
Nadia menyebut penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi, meski seseorang telah divaksinasi COVID-19 dua dosis, virus tersebut tetap bisa menginfeksi.
“Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan," jelasnya.
Kemenkes mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan cluster-cluster baru COVID-19 dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
Baca Juga: Inggris Diprediksi Tetap Dirundung Wabah Covid-19 Sampai 5 Tahun ke Depan