Doa Qunut untuk Makmum: Bacaan Latin dan Artinya

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 10 Januari 2022 | 10:53 WIB
Doa Qunut untuk Makmum: Bacaan Latin dan Artinya
Doa Qunut untuk Makmum: Bacaan Latin dan Artinya - Ilustrasi Salat. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bacaan doa qunut untuk makmum dan imam itu sama. Perihal doa qunut untuk makmum yang dibaca di waktu sholat subuh merupakan sunah nabi yang dianjutkan oleh para ulama madzhab syafi'i.

Doa qunut dibaca di antara gerakan i'tidal dan sujud. Berikut ini doa qunut untuk makmum dan imam yang perlu kalian ketahui.

Bacaan Doa Qunut 

Bacaan latin doa qunut adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Witir Setelah Sholat Tarawih

" Allah hummah dinii fiiman hadait.

Wa'aa finii fiiman 'aafait.

Watawallanii fiiman tawal-laiit.

Wabaariklii fiimaa a'thait. Waqinii syarramaa qadhait.

Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik.  

Baca Juga: Lengkap Doa Qunut Imam Sholat Subuh, Hafalkan karena Penting

Wainnahu laayadzilu man walait.  

Walaa ya'izzu man 'aadait.

Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.

Falakalhamdu 'alaa maaqadhait.

Astaghfiruka wa'atuubu ilaik.

Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi.

Wa'alaa aalihi washahbihi Wasallam "

Arti Doa Qunut 

Bacaan doa qunut memiliki arti sebagai berikut:

Ya Allah tunjukkanlah akan daku sebagaiman mereka yang telah Engkau tunjukkan Dan berilah kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesihatan Dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan Maka sesungguhnya Engkau-lah yang menghukum dan bukan kena hukum Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Perdebatan Doa Qunut

Kerap terjadi perdebatan dan menimbulkan pertanyaan seperti misalnya bagaimana jika imam seorang penganut mazhab syafi'i dan makmum adalah penganut madzhab hanafi yang tidak membaca doa qunut di waktu shalat subuh?

Mengenai permasalahan doa qunut untuk makmum tersebut, Islam.nu.or.id menuturkan:

“Imam Syafi’i ra pernah meninggalkan do’a qunut ketika shalat Subuh bersama para pengikut madzhab Hanafi di dalam masjid mereka di sekitar Baghdad. Menurut para ulama madzhab Hanafi hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan Imam Syafi’I terhadap Imam Abu Hanifah (adaban ma’al imam). Tetapi menurut ulama madzhab syafi’i, Imam Syafi’i ketika itu berubah ijtihadnya,” 

Kisah itu tercatat dalam Wizaratul Awqaf was Syu`un al-Islamiyyah-Kuwait, Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait-Darus Salasil, juz II, halaman 302.

NU Online menuturkan agar terjalin keharmonisan dalam menjalankan ibadah maka diambil jalan tengah, makmum diam dan memberi kesempatan imam dalam masyab syafi'i untuk membaca qunutnya sampai selesai. Dianjurkan kepada imam untuk membaca qunut dalam suara rendah.  Hal itu berdasarkan penjelasan yang tercantum pada Al-Mawardi, Al-Hawi fi Fiqhis Syafi’i, Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cet ke-1, 1414 H/1991 M, juz II, halaman 145, berbunyi:

“Pasal kedua mengenai kondisi mengeraskan dan merendahkan suara ketika membaca do’a qunut dalam shalat. Apabila mushalli (orang yang shalat) itu shalat munfarid (shalat sendirian), sebaiknya ia memelankan suara ketika membaca do’a qunut. Sedangkan apabila ia menjadi imam maka dalam hal ini ada dua pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa sebaiknya ia memelankan suara dalam membaca do’a qunut karena merupakan do’a. Sedangkan posisi doa itu sendiri adalah israr (merendahkan suara). Allah ta’ala berfirman: “Jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalat dan jangan pula merendahkannya,” (QS Al-Isra` [17]: 110). Pendapat kedua menyatakan sebaiknya meninggikan suara dalam membaca do’a qunut sebagaimana meninggikan suara ketika membaca sami’allahu liman hamidah tetapi bukan seperti dalam membaca ayat,”

Sementara jika terjadi hal sebaliknya, imam bermazhab Hanafi dan makmum menganut mazhab syafi'fi, Imam dapat memberi kesempatan kepada makmum untuk membaca doa qunut. Imam diam sebentar, dalam waktu yang kira-kira cukup untuk membaca doa qunut kemudian dilanjutkan. 

Demikian itu penjelasan singkat tentang doa qunut untuk makmum dan imam, mulai dari bacaan latin, arti hingga perdebatan yang muncul lantaran perbedaan mazhab.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI