Masyarakat Diimbau Waspadai Gejala Omicron Pada Anak

Erick Tanjung Suara.Com
Senin, 10 Januari 2022 | 10:42 WIB
Masyarakat Diimbau Waspadai Gejala Omicron Pada Anak
Ilustrasi varian Omicron [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Patalogi Klinik dari Siloam Hostpitals Semarang, Nalurita meminta masyarakat mewaspadai gejala Omicron yang terjadi pada anak.

“Masyarakat perlu memperhatikan MIS-C atau Multisystem Inflammatory Syndrome in Children, yaitu kumpulan sindrom akibat Covid-19 pada anak-anak. Angka kejadian memang sedikit, tetapi berisiko fatal sampai kematian,” kata Nalurita dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/1/2022).

Dia menambahkan Covid-19 telah mengalami mutasi ke beberapa varian, mulai dari varian Alpha, Beta, Delta, dan yang terkini adalah varian Omicron. Pemeriksaan yang paling ideal untuk mendeteksi infeksi Covid-19 masig lewat PCR/Polymerase Chain Reaction.

Hasil penelitian menunjukkan varian Omicron lebih dominan di daerah tenggorokan tidak seperti varian Delta yang lebih dominan di parenkim paru.

Baca Juga: Epidemiolog Sebut Varian Omicron Picu Gelombang Ketiga, Pemerintah Siap?

“Dari hal ini bisa diindikasikan betapa varian ini akan keluar menyebar apabila si 'carrier', hanya dengan batuk saja. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa varian ini tidak berbahaya," ucapnya.

Karakteristik virus varian baru Omicron yang cepat menular termasuk kemampuan virus guna menyebabkan suatu penyakit. "Varian Omicron menjadi varian of concern (VOC), karena sifatnya yang sangat menular dan ada kemungkinan penurunan efektivitas alat diagnostik dan vaksin yang ada sekarang," katanya.

Dia menjelaskan varian menular dengan cepat dan dapat menginfeksi kembali penyintas atau yang sudah mendapatkan dosis vaksin. Meskipun hingga saat ini, risiko rawat inap, gejala berat, bahkan kematian akibat varian Omicron itu tergolong rendah.

"Hendaknya kita tetap waspada, karena semakin banyak yang kena, semakin tinggi risiko kelompok rentan (lansia, anak-anak dan komorbid) untuk terinfeksi, meningkatkan angka keterisian rumah sakit dan rumah sakit bisa penuh, lama-lama yang butuh penanganan bisa tidak tertangani,” paparnya.

Ia mengingatkan masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan dan juga melakukan vaksinasi dan menerapkan hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi dan rutin berolah raga. (Antara)

Baca Juga: RSUD Al Ihsan Bandung Rawat Satu Keluarga yang Positif Omicron

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI