Suara.com - Bentrokan antar suku Lanny Jaya dan suku Nduga di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Papua terjadi pada Minggu (9/1/2022) kemarin. Kodim 1702/Jayawijaya dan Yonif 756/WMS menurunkan masing-masing 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk membantu Polres Jayawijaya dalam meredam bentrokan antar masyarakat tersebut.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Budi Arif Situmeang ikut turun ke area bentrok bersama prajurit lannya untuk meredakan, menyekat dan menghalau kelompok massa supaya area bentroknya tidak meluas.
Menurut Arif, bentrok tidak dapat terbendung pasca adanya dugaan pembunuhan yang muncul dari suku Lanny ke suku Nduga.
"Kejadian tersebut dipicu oleh dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat Lanny Jaya kepada masyarakat Nduga atas nama Yonas Kelnea (48). Korban diduga dibunuh akibat permasalahan keluarga," kata Arif.
Baca Juga: Jenderal Dudung Rilis Lagu Ngopi, Warganet Singgung Wibawa TNI
“Pada Minggu siang bentrokan kembali pecah. Kedua kubu masyarakat saling serang menggunakan alat perang tradisional. Namun pihak TNI dan Kepolisian yang bersiaga berhasil membubarkan massa,” tambahnya.
Arif menyampaikan akibat dari bentrokan tersebut, terdapat satu korban meninggal dunia, 22 orang mengalami luka-luka, empat honai terbakar, 35 rumah terbakar, dua unit mobil dan empat unit mobil terbakar.
Untuk saat ini aparat dari Kodim 1702/Jayawijaya dan Yonif 756/WMS terus melakukan siaga di tempat kejadian. Mereka juga mengimbau kedua belah pihak untuk menahan diri sehingga tidak muncul bentrokan selanjutnya.
"Pendekatan dengan tokoh masyarakat dari masing-masing kelompok yang bertikai juga telah dilakukan. Para kepala suku dan panglima perang juga sudah diajak untuk meredakan kelompoknya," jelasnya.
Baca Juga: Kasad Jenderal Dudung Diminta Lakukan Pendekatan Terhadap Ulama Radikal