Sebut Peleburan Lembaga Riset ke BRIN Malapetaka, Politis PKS: Pembunuhan Besar-Besaran

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 09 Januari 2022 | 15:33 WIB
Sebut Peleburan Lembaga Riset ke BRIN Malapetaka, Politis PKS: Pembunuhan Besar-Besaran
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera. (Dok : DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera turut angkat bicara mengenai dileburnya lembaga riset kedalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Mardani Ali Sera menilai bahwa peleburan lembaga-lembaga riset menjadi  BRIN merupakan malapetaka yang berefek lebih besar dari bencana alam.

Mardani Ali Sera menilai, tak pernah ada cerita peneliti dan akademisi hidup dalam birokrasi.

"Menyatukan lembaga-lembaga itu ke dalam satu institusi besar itu adalah pembunuhan besar-besaran," ujarnya dalam diskusi 'Jokowi Obral Jabatan Wakil Menteri vs Reformasi Birokrasi', Jumat (7/1/2022).

Baca Juga: Megawati Dinilai Tak Pantas Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Harusnya Jokowi Langsung

Peneliti dan akademisi dinilai hidup dalam dunia yang memiliki ide dan gagasan besar untuk melakukan lompatan jauh.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera. (Dok DPR)
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera. (Dok DPR)

Ide dan gagasan itu akan terbelenggu di dalam dunia birokrasi yang penuh dengan urusan administrasi.

"Sekarang mau direduksi ke dalam dunia yang sifatnya administratif? Tentu tidak bisa," ungkapnya.

Mardani mengatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena birokrasi di Indonesia dipimpin oleh kaderisasi yang buruk.

"Kepemimpinan para birokrat ini tak ada. Akhirnya, terjadilah pemborosan yang luar biasa," katanya.

Baca Juga: 7 Artis Jadi Politisi yang Tuai Kontroversi: Giring hingga Narji

Politisi PKS itu mengingatkan bahwa Pendiri Institut Eijkman, Christian Eijkman, adalah ilmuwan peraih Nobel pertama dari Indonesia karena temuan terkait penyakit beri-beri.

"Walaupun dia WN Belanda, tetapi kontribusinya besar untuk negara ini. Sekarang, semua itu habis karena kepemimpinan di birokrasi diserahkan kepada yang bukan ahlinya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI