CEK FAKTA: Daging Burger dari McDonald's disebut Mengandung Ammonia Hydroxide, Benarkah?

Minggu, 09 Januari 2022 | 10:16 WIB
CEK FAKTA: Daging Burger dari McDonald's disebut Mengandung Ammonia Hydroxide, Benarkah?
Ilustrasi burger. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar kabar bahwa daging untuk membuat patty burger yang diproduksi oleh McDonald’s direndam menggunakan ammonia hydroxide.

Dengan adanya informasi tersebut, burger yang diproduksi oleh McDonald’s dianggap tidak layak untuk dikonsumsi.

Berikut narasinya:

“McDonald’s kalah dalam pertarungan hukum dengan chef Jamie Oliver, yang membuktikan bahwa makanan yang mereka jual tidak layak untuk ditelan karena sangat beracun. Chef Jamie Oliver telah memenangkan pertempuran melawan rantai makanan cepat saji terbesar di dunia. Oliver membuktikan bagaimana burger dibuat. Menurut Oliver, bagian daging yang berlemak “dicuci” dengan hidrogen amoniak dan kemudian digunakan dalam kemasan “kue” daging untuk mengisi burger.

Baca Juga: Viral Penampakan Sosok Telanjang Tuai Perdebatan: Alien Kah?

Sebelum proses ini, menurut penyaji, daging ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Oliver, seorang koki aktivis radikal, yang telah mengobarkan perang melawan industri makanan, mengatakan: Kita berbicara tentang daging yang akan dijual sebagai makanan anjing dan setelah proses ini disajikan kepada manusia. Selain kualitas daging, asam amonium berbahaya bagi kesehatan. Oliver mengatakan ini: “Proses omong kosong merah muda”.

Manusia waras mana yang akan memasukkan sepotong daging yang direndam dalam amonium hidrogen ke dalam mulut seorang anak? Dalam inisiatif lain Oliver telah menunjukkan bagaimana chicken nugget dibuat: setelah memilih “bagian terbaik”, sisanya: lemak, kulit, tulang rawan, visual, tulang, kepala, kaki, menjadi sasaran mec split smoothie canica – itu eufemisme yang digunakan para insinyur dalam makanan, dan kemudian pasta merah muda darah itu adalah deodoran, dikelantang, disegarkan kembali dan dicat ulang, dicelupkan ke dalam tepung dan melcocha goreng, ini dibiarkan dalam minyak yang biasanya terhidrogenasi sebagian, yaitu racun.

Industri makanan menggunakan hidrogen amonium sebagai agen anti-mikroba, yang memungkinkan McDonald’s menggunakan daging dalam burgernya, yang tidak cocok untuk konsumsi manusia. Tetapi yang lebih mengganggu adalah situasi bahwa zat-zat berdasarkan amonium hidrogen ini dianggap sebagai ‘komponen yang sah dalam proses produksi’ dalam industri makanan dengan restu dari otoritas kesehatan di seluruh dunia. Jadi konsumen tidak akan pernah bisa menemu.”

Lalu benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Baca Juga: Musim Spirit Doll, Pria Ini Punya Versinya Sendiri: Sudah Enam Tahun dan Bisa Jalan Pula

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com sebelumnya pihak McDonald’s Indonesia mengungkapkan bahwa baik dari pihak McDonald’s Indonesia maupun McDonald’s USA (United States of America) menyatakan bahwa informasi terkait dengan digunakannya bahan ammonia hydroxide dalam proses produksi burger yang diproduksi oleh McDonald’s ialah informasi yang salah.

McDonald’s USA sebelumnya juga menyatakan bahwa mereka selalu menggunakan 100 persen daging sapi yang diinspeksi oleh USDA (United States Department of Agriculture).

Sementara itu, mereka menegaskan bahwa tidak pernah menggunakan ammonia hydroxide dalam pengolahan daging di burger mereka.

McDonald’s juga menyatakan bahwa mereka menerapkan langkah-langkah dan standar keamanan pangan tersendiri untuk dapat memastikan kemanan dan kualitas makanan.

Sementara itu pihak McDonald’s Indonesia menyatakan bahwa pihaknya juga menggunakan 100 persen daging sapi tanpa adaanya kontaminasi dari bahan kimia tersebut.

Hoax McDonald's (turnbackhoax.id)
Hoax McDonald's (turnbackhoax.id)

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas maka informasi yang menyatakan bahwa daging McDonald’s mengandung ammonia hydroxide ialah informasi salah.

Informasi tersebut masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI