Suara.com - Pemerintah Jakarta mencatat jumlah kasus Covid-19 aktif, hari ini, bertambah 224.
Dengan demikian, kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta Dwi Oktavia, jumlah kasus aktif hingga hari ini menjadi 1.394.
"Perlu digarisbawahi bahwa 1.082 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 300 orang sehingga total 866.631 kasus, yang mana 230 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri," ujar Dwi.
Dwi mengimbau masyarakat mewaspadai penularan virus varian Omicron yang mengalami peningkatan, terutama di Jakarta.
Baca Juga: Epidemiolog Ungkap 3 Kunci Penting untuk Cegah Penularan Varian Omicron, Apa Saja?
Dari 271 orang yang terinfeksi, 87,1 persennya pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 40 orang lagi akibat transmisi lokal.
Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta menyebutkan telah dilakukan tes PCR sebanyak 14.258 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.259 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 300 positif dan 12.959 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 36.819 orang dites. Hasilnya 34 positif dan 36.785 negatif.
Baca Juga: 33 Warga Krukut Terkonfirmasi COVID-19, Satu Diantaranya Suspek Omicron
Hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dwi juga menyampaikan target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 83.048 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 740.720 per sejuta penduduk," kata dia.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 851.648 dengan tingkat kesembuhan 98,3%, dan total 13.589 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 1,6%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.