Suara.com - Ugi (38), pedagang sosis goreng, harus kehilangan telepon genggamnya setelah dibawa kabur seorang pria yang berpura-pura menjadi pembeli.
Peristiwa itu terjadi di depan Masjid Aliyah RW 5, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis (6/1/2021) siang kemarin.
Ugi mengatakan, awalnya pelaku yang merupakan seorang pria berusia sekitar 50 tahun datang menemuinya, menjelang Salat Dzuhur.
"Katanya mau nyari sosis sama mi instan buat Jumat berkah. Pesan sosis 30, sama mi 30," kata Ugi saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat (7/1/2022).
Baca Juga: Viral Remaja di Matraman Dijambret, HP iPhone Seharga Rp 10 Juta Raib
Pelaku kemudian meminta agar dagangan Ugi difoto, dengan alasan untuk ditunjukkan ke ustadz yang memesan.
"Cuma pelaku pas enggak bawa HP. Akhirnya foto pakai HP saya," ujar Ugi.
Pelaku lalu masuk ke dalam mesjid, dan keluar membawa kuitansi yang langsung diserahkannya ke Ugi.
Saat itu juga pelaku meminjam handphone korban, dengan berkata, 'Sudah mbakHP-nya saya pinjam dulu, saya mau kasih pak ustadz.'
Ugi tidak merasa curiga sama sekali dengan pelaku, dan menyerahkan telepon genggamnya.
Baca Juga: Dua Polisi Resmi Jadi Tersangka Pengeroyokan Remaja 14 Tahun Di Jatinegara
"Saya kasih HP saya. Saya tunggu kok enggak keluar-keluar," kata dia.
Ugi akhirnya merasa curiga, dia menyuruh anak kecil untuk menemui pelaku di mesjid.
"Katanya enggak ada.Saya nyari, muter, katanya pada enggak lihat," jelasnya.
Hingga akhirnya Ugi menyadari bahwa telepon genggam miliknya telah dibawa kabur oleh pelaku.
Untuk diketahui telepon genggam milik Ugi bermerek Samsung tipe J-1 Prime.
Sementara itu, berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV di dalam masjid, terlihat pelaku awalnya mengenakan baju kokoh berwarna putih dan celana panjang.
Saat dia berdalih untuk menemui seseorang yang disebutnya ustadz, ternyata pelaku hanya masuk ke dalam kamar mandi.
Untuk mengelabui Ugi agar bisa kabur, pelaku berganti pakaian menjadi kaos dan celana pendek. Dia juga keluar dari pintu yang berbeda.
Ugi mengaku tidak melaporkan peristiwa yang dialaminya ke polisi, karena sudah mengikhlaskan.
"Saya ikhlasin, cuma di HP itu ada kerjaan saya Dasawisma. Ada grup anak saya," ujarnya.