Terungkap, Polisi Temukan Bom Aktif Saat Kerusuhan AS Tahun Lalu

Jum'at, 07 Januari 2022 | 18:05 WIB
Terungkap, Polisi Temukan Bom Aktif Saat Kerusuhan AS Tahun Lalu
Kamala Harris Sering Pakai Converse Chuck Taylors. (Dok: Instagram/kamalaharis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah bom pipa ditemukan di luar Komite Nasional Demokrat saat kerusuhan AS 6 Januari tahun lalu di mana Kamala Harris dilaporkan ada di dalam markas.

Menyadur Guardian Jumat (7/1/2022), Kamala Harris yang dilantik jadi Wakil Presiden AS dua minggu kemudian langsung dievakuasi setelah polisi Capitol menemukan bom tersebut.

FBI menggambarkan bom itu sebagai perangkat yang bisa meledak dan mengakibatkan cedera serius atau kematian.

Mengutip sumber anonim, Politico mengatakan Harris dievakuasi dari kantor DNC di Washington pukul 13.14, tujuh menit setelah polisi menemukan bom tersebut.

Baca Juga: Kamala Harris Hingga Kate Middleton Ikut Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Bom pipa akhirnya dijinakkan pada pukul 16:36, sementara bom lain, yang ditemukan di markas besar Komite Nasional Partai Republik, dinetralkan pukul 15:33.

Massa Donald Trump rusuh di gedung Capitol. (Foto: AFP)
Massa Donald Trump rusuh di gedung Capitol. (Foto: AFP)

Berita ini menambah dimensi baru karusuhan 6 Januari. Kamala Harris adalah wakil presiden AS wanita pertama dan wanita kulit berwarna pertama di Gedung Putih.

Saat ia dikawal dari gedung DNC, pendukung Trump mulai ricuh dengan polisi di tangga gedung Capitol. Beberapa menerobos gedung sekitar satu jam kemudian.

Tidak ada yang ditangkap terkait bom DNC dan RNC, yang menurut FBI ditanam oleh orang yang sama. Perangkat ditanam pada malam 5 Januari, dan ditemukan keesokan harinya.

Pada bulan September, FBI menerbitkan serangkaian video yang menunjukkan tersangka kasus tersebut.

Baca Juga: Biden masuk RS, Kamala Harris Jadi Perempuan Pertama Ambil Alih Jabatan Presiden AS

Bersama dengan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak, FBI menawarkan hadiah USD 100.000 untuk informasi yang mengarah pada orang dalam video.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI