Menkeu Sebut Pembangunan Jembatan Pulau Balang Dibiayai Sukuk Negara Rp1,43 Triliun

Jum'at, 07 Januari 2022 | 17:45 WIB
Menkeu Sebut Pembangunan Jembatan Pulau Balang Dibiayai Sukuk Negara Rp1,43 Triliun
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meninjau pembangunan proyek jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (7/1/2022). (Dok. Humas Kemenkeu).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meninjau pembangunan proyek jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (7/1/2022). Jembatan Pulau Balang itu menjadi salah satu proyek yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga melakukan penandatanganan prasasti penanda aset dari proyek jembatan yang menghubungi kota Balikpapan ke lokasi ibu kota negara (IKN).

"Hari ini saya melakukan penandatanganan aset SBSN, yaitu pembangunan Jembatan Pulau Balang II. Ini sekaligus menunjukan berbagai proyek penting yang telah dibiayai oleh sukuk negara," kata Sri Mulyani.

Sri menyebut dengan total alokasi untuk pembangunan jembatan itu mencapai Rp 1,43 triliun dan dilakukan secara multi year contract (MYC) tahun 2015-2021.

Baca Juga: Bahas Alasan Tarif Cukai Rokok Naik, Menteri Sri Mulyani: Itu Pilihan Sulit

Pembangunan Jembatan Pulau Balang tersebut mendukung konektivitas dan dukungan logistik nasional, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara umum.

Melihat manfaatnya tersebut, Sri mengapresiasi masyarakat yang sudah membeli sukuk negara karena bisa turut serta mendukung pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.

"Bagi masyarakat yang selama ini membeli SBSN, maka anda sudah turut membangun Indonesia, termasuk membangun Jembatan Pulau Balang II ini," tuturnya.

Sebagaimana informasi, SBSN saat ini menjadi salah satu instrumen fiskal yang strategis dan inovatif. Penerbitan SBSN dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan APBN untuk percepatan pembangunan, sekaligus mendorong pengembangan pasar keuangan syariah dalam negeri.

Hingga tahun 2022, total pembiayaan proyek SBSN telah mencapai Rp 175,38 triliun dengan jumlah proyeknya lebih dari 4.247 proyek yang tersebar di seluruh provinsi. Adapun alokasi terbesar dari SBSN Proyek ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi, jalan-jembatan, dan sumber daya air yang jumlahnya mencapai Rp 144,26 triliun.

Baca Juga: Ditanya Deddy Corbuzier Soal Korupsi Bansos, Sri Mulyani: Sangat Sakit Hati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI