GP Ansor: Cuitan Ferdinand Hutahaean Allahmu Lemah Tidak Sama dengan Kalimat Gus Dur!

Jum'at, 07 Januari 2022 | 11:41 WIB
GP Ansor: Cuitan Ferdinand Hutahaean Allahmu Lemah Tidak Sama dengan Kalimat Gus Dur!
Almarhum Presiden Republik Indonesia ke-4, KH. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur. [Twitter@tsamaraDKI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Luqman Hakim, menilai cuitan kontroversial Ferdinand Hutahaean di Twitter soal 'Allahmu Lemah' tidak sama dengan pernyataan yang pernah disampaikan Presiden ke-4 Abdurahman Wahid alias Gus Dur.

Menurutnya, cuitan Ferdinand bersifat penghinaan dan penghinaan.

"Cuitan Ferdinand Hutahaean "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela..." tidak sama dengan kalimat Gus Dur yang pernah bilang "Tuhan Tidak Perlu Dibela". Gus Dur sama sekali tidak menghakimi bahwa Tuhan yang diyakini seseorang keadaannya lemah harus dibela," kata Luqman kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Luqman mengatakan, Gus Dur justru menegaskan Tuhan tidak perlu dibela karena Tuhan Maha Kuat dan Kuasa. Sementara menurutnya, cuitan Ferdinand justru mengandung penghinaan.

Baca Juga: Tanggapi Cuitan Ferdinand, Mahfud MD: Kalau Gus Dur bilang Allah Tak Perlu Dibela

"Dapat dikategorikan sebagai serangan penghinaan dan penistaan terhadap agama tertentu, berpotensi menimbulkan keonaran dan permusuhan bernuansa agama serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Sangat jauh berbeda antara cuitan Ferdinand dengan perkataan Gus Dur. Dan karenanya, janganlah disamakan antar keduanya!," ungkapnya.

Sementara di sisi lain, dengan adanya laporan polisi terhadap Ferdinand, Luqman berharap polisi bisa bertindak tegas memproses hukum sampai tuntas.

Menurutnya, semua warga negara berkedudukan sama di mata hukum.

"Tak peduli ia berasal dari kelompok mayoritas atau minoritas. Tidak boleh ada diktator mayoritas dan juga tidak boleh ada tirani minoritas. Dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif, maka ia akan menjadi sumber perpecahan dan konflik sosial. Kita semua harus memiliki kesadaran ini," tuturnya.

"Kita masih dalam proses membangun karakter bangsa yang bersatu dalam keberbedaan. Karena itu, siapapun yang terbukti melanggar norma-norma hukum, maka aparat penegak hukum harus memprosesnya dengan seadil-adilnya," sambungnya.

Baca Juga: Pendeta Gilbert Beri Respon Cuitan Ferdinand, Odong-odong Isinya Emak-Emak Terperosok

Cuitan Ferdinand

Sebelumnya diketahui, Ferdinand membahas soal tuhan di dalam media sosial Twitter. Dirinya menganggap tuhan dari sebagain kelompok lemah karena acap kali dibela.

Sedangkan dirinya mengeklaim bahwa Tuhan yang diamininya lebih kuat dan maha segalanya lantaran tak perlu dibela.

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dia lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela," ujar Ferdinand.

Tweet yang diunggah pada Selasa, (4/1) tersebut lantas viral dan disoroti oleh banyak orang. Salah satunya, yakni Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera.

Setelah cuitan tersebut viral, Ferdinand lantas mengatakan bahwa pernyataan mengenai Tuhan yang lemah tersebut ditujukan untuk dirinya sendiri.

"Cuitan saya agar menyemangati hati saya sendiri bahwa saya punya Tuhan yang Maha segalanya. Kenapa kalian ngamuk? Mohon maaf bila kalian tersinggung," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI