Infografis
Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha baru-baru ini menyebut Formula E Jakarta sebagai 'proyek ambisius buat nyapres'.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Pengurus DPP Partai Demokrat, Andi Andis menanggapi hal itu dan mempertanyakan siapa yang sedang dituduh Giring Ganesha dalam pernyataannya tersebut.
"Kalo tidak salah dengar ‘Trus Proyek ambisius buat nyapres ini’. Giring Ganesha maksudnya apa?" kata Andi Andis melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, (6/1/2022).
"Ini tuduhan atau apa, kalo iya ente sedang nuduh siapa? Proyek itu jelas buat pelaksanaan formula E. Apa hubungan nya dengan nyapres. Buktikan?" sambungnya.
Baca Juga: Giring Ganesha Kaget Saat Sidak Proyek Sirkuit Formula E, Kenapa?
Adapun dalam cuitan yang ditanggapi Andi Andis, Giring Ganesha mengunggah video yang sedang mengunjungi lokasi pembangunan sirkuit Formula E.
Dalam video tersebut, mantan vokalis band Nidji ini beberapa kali menyebut Formula E sebagai proyek ambisius.
"Gokil sih ini project Formula E, ya. Project ambisius banget. Budget besar, pakai uang rakyat dan waktu persiapan yang mepet banget," katanya, dikutip dari video yang diunggah Giring pada Rabu, (4/1/2022).
Lebih lanjut, Giring Ganesha juga menyatakan keraguannya mengenai pembangunan sirkuit Formula E itu.
"Gue nggak yakini nih, bisa kejadian pembangunan sirkuit ini. Dan kalau kejadian, pasti dipaksakan," kata Girung Ganesha.
Baca Juga: Persiapan Sirkuit Formula E di Ancol Dimulai, Jakpro: Tender Sudah Berjalan
"Ya kalau dipaksain, mudah-mudahan nggak malu-maluin nama baik Indonesia lah di mata internasional," sambungnya.
Lebih lanjut, Giring Ganesha menyuarakan keheranannya soal pembangunan sirkuit yang belum signifikan, sementara Formula E akan diselenggarakan dalam 5 bulan lagi.
Ia mengkritik bahwa uang rakyat sebesar setengah triliun telah dihambur-hamburkan dalam proyek Formula E tersebut.
"Gua nggak habis pikir, ya, uang warga Jakarta dihambur-hamburkan begini. Terus, proyek ambisius buat nyapres ini semoga tidak merugikan uang pajak," kata Giring Ganesha.
