"Ayah saya dihajar sama 20 orang. Di situ ayah saya disiksa sampai ayah saya ga bisa ngapa-ngapain juga masih disiksa," lanutnya.
Menurut informasi, korban telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Regol dan berharap kasus penganiayaan ini diusut seadil-adilnya.
"Oleh korban, kejadian ini sudah dilaporkan ke polsek Regol (No. Laporan: LP/B/10/I/2022/SPKT/POLSEKREGOL/RESTABES BDG/POLDA JABAR) dengan harapan dapat diusut seadil-adilnya," lanjut keterangan.
Melihat kisah itu, warganet pun geram dan menuliskan beragam tanggapan mereka.
"Kasus yang terulang lagi. Kalo mau ditato dateng aja ke studio-studio tato yang ada di Bandung kan banyak. Cuma yaa itu permanen harus dipikir lagi secara matang. Kalo mau temporary yaa beli permen yosan aja yang banyak teh. Semoga ada penyelesaiannya dari kepolisian," tulis warganet.
"Nunggu viral baru disapu dah. Udah bukan rahasia umum lagi kalo di alun-alun udah ga nyaman," ujar warganet.
"Dari dulu masih ada terus nih, kapan dibasmi sih meresahkan," sahut warganet lain.
"Terjadi lagi dan terjadi lagi, nipu ga akan berkah. Udah intinya gausah pada pake jasa mereka aja, kalo ada wisatawan mau pada tato disitu kasih tau aja. Hati-hati jadi korban ditipu gitu," imbuh yang lain mengingatkan.
Baca Juga: Ditonton 10 Juta Kali, Ucapan Pria saat Melamar Kekasihnya Ini Bikin Publik Ikut Kesengsem