Dua Direksi Terpapar Omicron, Kantor Pusat PLN Lockdown Saat Disidak Erick Thohir

Selasa, 04 Januari 2022 | 20:25 WIB
Dua Direksi Terpapar Omicron, Kantor Pusat PLN Lockdown Saat Disidak Erick Thohir
Kantor Pusat PLN di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. [Dok. Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri ESDM melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke kantor pusat PT PLN Persero di Jakarta, Selasa (4/1/2022).

Sidak ini dilakukan untuk melihat kondisi PLN yang kini tengah krisis batu bara. Namun, saat melakukan sidak, ternyata tidak ada direksi berada di Kantor Pusat PLN.

Namun, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, tidak adanya direksi memang sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian omicron.

Karena Darmawan bersama 1 Direksi PLN terpapar Covid-19, di mana seluruh anggota krisis energi primer mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi. Sehingga monitoring pasokan batu bara dan koordinasi dilakukan secara online.

Baca Juga: Warga Surabaya Terpapar Omicron Sepulang Liburan dari Bali

"Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam. Serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," kata Darmawan dalam keterangannya, Selasa (4/1/2022).

Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan ditengah pandemi Covid-19.

"Kami terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online," ujar Darmawan.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Darmawan memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.

Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.

Baca Juga: Untuk Wujudkan Pemerataan Kelistrikan pada 2021, PLN Investasi Rp87,7 Triliun

"Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar. PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi," imbuh Darmawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI