Masalah Papua, Maruf Amin: Mau Garuk yang Gatal Harus Tahu Mana yang Gatal

Selasa, 04 Januari 2022 | 14:23 WIB
Masalah Papua, Maruf Amin: Mau Garuk yang Gatal Harus Tahu Mana yang Gatal
Rumah khas Papua [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pembangunan Papua harus tepat sasaran. Pemerintah harus melakukan komunikasi agar mengetahui apa sesungguhnya masalah yang terjadi di sana.

Maruf Amin tidak ingin pembangunan dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Saya menyebutnya, kalau Papua itu kita ini mau menggaruk sesuatu yang gatal, karena itu kita harus tahu yang gatal yang mana. Jangan yang gatal di mana yang digaruk di mana," kata Maruf Amin ketika menghadiri acara Deddy Corbuzier Podcast yang ditayangkan, Selasa (4/11/2022).

Maruf Amin ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pengarah Tim Koordinasi Terpadu Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Provinsi Papua Barat.

Baca Juga: Kebiasaan Wapres Maruf Amin Dibongkar Deddy Corbuzier, Hobi Makan Kerupuk

Tim tersebut dibentuk sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Pembangunan kesejahteraan Papua menjadi concern utama Maruf Amin dalam program itu.

Mengenai keamanan, menurut Maruf Amin, pendekatan keamanan yang dilakukan pemerintah bukan dimaksudkan untuk memerangi warga Papua. Pendekatan keamanan dilakukan untuk melindungi masyarakat dan terjamin keamanannya.

"Pendekatan keamananan juga kita kan bukan ingin memerangi mereka tapi justru ingin melindungi masyarakat supaya mereka tidak terganggu keamanannya," ujarnya.

Maruf Amin menyebut warga Papua membutuhkan pendidikan, pelayanan kesehatan hingga infrastruktur.

Baca Juga: Bandingkan dengan Negara Lain Tanam Olahraga Sejak Kecil, Wapres Ma'ruf: Kalau Kita Karbo

Maruf Amin mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk melakukan pemberdayaan.

"Hilangkan kemiskinan terutama yang ekstrem itu terus kita lakukan bersama dengan pemerintah daerah dan tokoh-tokoh non pemerintahan terutama tokoh adat, tokoh agama, tokoh akademisi, tokoh perempuan, tokoh pemuda, kita lakukan dialog."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI