Data Kematian Covid-19 Indonesia Versi Pemerintah Pusat dan Daerah Selisih 16 Ribu

Selasa, 04 Januari 2022 | 12:43 WIB
Data Kematian Covid-19 Indonesia Versi Pemerintah Pusat dan Daerah Selisih 16 Ribu
Petugas melakukan pemakaman Covid 19.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 mencatat ada selisih angka sebesar 16 ribu kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang tidak diumumkan oleh Pemerintah Pusat.

LaporCovid-19 membeberkan berdasarkan akumulasi data per provinsi hingga 31 Desember 2021, jumlah kematian Covid-19 mencapai 160.476 jiwa, sedangkan pemerintah pusat hanya melaporkan 144.094 jiwa meninggal dunia.

"Dengan demikian, terdapat selisih sekitar 16 ribu kematian yang tidak diumumkan oleh Kemenkes RI atau Satgas Covid-19 nasional," tulis LaporCovid-19 dalam keterangannya, Selasa (4/1/2022).

Mereka menilai selisih angka 16 ribu ini terlalu besar sehingga tidak dapat ditolerir, perbedaan data ini terjadi konsisten sejak awal pandemi seakan tidak ada perubahan di sistem pelaporan data.

Baca Juga: Marak Laporan Pungli, DPR Minta Perketat Pengawasan Dan Persingkat Waktu Karantina Covid

"Ini bukan hanya menunjukkan tidak ada perbaikan yang signifikan terhadap data kematian, namun memperlihatkan tidak adanya penghargaan terhadap nyawa setiap warga negara yang hilang karena pandemi," tegasnya.

LaporCovid-19 juga mencatat dari laporan data 34 provinsi ada 134 ribu kematian positif Covid-19 sejak 1 Januari - 31 Desember 2021, ini belum mencakup jumlah kematian probable Covid-19 yang mencapai lebih dari 32.094 jiwa.

"Realita jumlah kematian terkait Covid-19 di Indonesia layaknya fenomena gunung es. Sehingga memerlukan langkah evaluatif demi pencegahan kematian akibat Covid-19 yang bisa dihindari di tahun ini," lanjutnya.

LaporCovid-19 menyadari bahwa data statistik Covid-19 yang ideal tidak mudah, mereka berharap pemerintah melakukan tindakan serius dan terbuka agar setiap kebijakan terkait pandemi Covid-19 dan kesehatan masyarakat di masa mendatang juga bisa terukur.

Baca Juga: Paling Banyak dari DKI Jakarta, LaporCovid-19 Terima 6.112 Laporan Sepanjang Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI