Suara.com - Sebuah grafiti tiba-tiba terlihat di Pyongyang saat kota itu jadi tuan rumah Rapat Pleno Keempat Komite Sentral Kedelapan dari Partai Buruh Korea yang berkuasa.
Menyadur Daily NK Senin (3/1/2022), grafiti itu berisi protes atas pemerintahan Kim Jong Un yang dianggap gagal melindungi rakyat.
“Kim Jong Un, kamu b***ngan. Orang-orang mati kelaparan karenamu,” bunyi grafiti yang ditemukan di gedung apartemen Distrik Pyongchon Pyongyang, 22 Desember.
Seorang penduduk yang bermarga Kim menemukan grafiti itu sekitar pukul 04:20 saat dia patroli di lingkungan itu.
Baca Juga: Peringatan 10 Tahun Kematian Ayah Kim Jong Un, Warga Korea Utara Dilarang Tertawa 11 Hari
Sesuai protokol, kepala inminban (satuan masyarakat) melaporkan kejadian ini pada petugas keamanan setempat untuk dilaporkan ke Kementerian Keamanan Negara tingkat distrik.
Setelah itu, mereka akan meneruskan laporkannya ke tingkat kota hingga kementerian tingkat nasional untuk menutup tempat kejadian dan menghapus coretan.
Korea Utara melarang warganya mengkritik pemimpin. Pihak berwenang akan mendakwa pelaku dengan kejahatan terhadap negara atau penghasutan dan mengirim mereka ke penjara politik atau bahkan mengeksekusi mati.
Pada Maret 2018, seorang kolonel di Departemen Staf Umum dieksekusi di depan umum setelah ia didakwa sebagai otak di balik coretan di Gedung Budaya Pyongyang 25 April yang mengkritik rezim Kim Jong Un.
Grafiti ini dianggap ancaman besar karena muncul di waktu 'keramat', sekitar peringatan 10 tahun kematian Kim Jong Il (17 Desember), hari ulang tahun ibu Kim Jong Il, Kim Jong Suk (24 Desember), dan rapat paripurna partai.
Baca Juga: Warga Korea Utara Tak Boleh Pakai Mantel Kulit Seperti Kim Jong Un, Ini Alasannya
Kementerian Keamanan Negara sedang fokus menemukan pelaku dan melakukan penyelidikan intensif.
Sementara itu, pihak berwenang memasang banyak CCTV sejak Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan dan hal ini memudahan pemerintah menemukan pelakunya.