Menkes Sebut 152 Pasien Omicron di Indonesia, 34 Orang Telah Sembuh

Senin, 03 Januari 2022 | 15:14 WIB
Menkes Sebut 152 Pasien Omicron di Indonesia, 34 Orang Telah Sembuh
Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang dipantau daring, Senin (26/7/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, total kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia berjumlah 152 kasus. 

Dari jumlah tersebut, setengahnya merupakan pasien yang tak bergejala dan pasien yang bergejala ringan.

"Di Indonesia dari 152 yang masuk di Indonesia, itu lebih setengahnya adalah tanpa gejala setengahnya lagi adalah sakit ringan. Yang artinya tidak membutuhkan oksigen, saturasi yang masih di atas 95 persen," ujar Budi dalam keterangan pers Ratas terkait evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/1/2022).

Budi menuturkan dari 152 kasus Omicron di Indonesia, 34 orang telah sembuh.

Baca Juga: Cegah Varian Omicron, PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 17 Januari 2022

"(Dari 152 kasus Omicron) 23 persen nya atau 34 orang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah ya," ucapnya.

Ia melanjutkan, dari 152 kasus Omicron tersebut, enam kasus Omicron merupakan transmisi lokal. 

"Ada yang datang, sebagian besar di Jakarta tapi ada juga yang datang dari Medan dan juga dari Bali dan Surabaya. Jadi kita tetap harus selalu waspada," ucap Budi.

Selain itu, Budi menyebut, pasien Covid-19 Omicron di rumah sakit hingga kini tak ada yang membutuhkan perawatan yang serius. Para pasien yang dirawat di rumah sakit hanya diberikan obat dan vitamin.

"Kita melihat bahwa sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit cukup dikasih obat dan vitamin , mereka sudah bisa kembali ke rumah," katanya.

Baca Juga: Kasus Omicron Meningkat, Jokowi Tegaskan Jangan Ada 'yang Bayar-Bayar' soal Karantina

Lebih lanjut, Budi menuturkan angka perawatan pasien Covid-19 Omicron di rumah sakit masih lebih rendah.

"Berita baiknya adalah untuk kasus omicron, secara klinis dilihat bahwa walaupun perlindungan antibodinya yang berasal dari vaksin bisa dilalui, tapi perlindungan dari T-cell masih bisa melindungi cukup baik itu yang menjelaskan kenapa hospitalization rate-nya yang masuk rumah sakit yang fatal lebih rendah," lanjut Budi.

Karena itu, Wakil Menteri BUMN itu mengaku bersyukur kasus Omicron di Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara lain. 

"Indonesia, Alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasinya dan juga luas geografisnya, ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya omicron kedalam," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI