Suara.com - Kasus virus corona varian Omicron secara global tercatat 408 ribu atau naik dari minggu lalu sebanyak 184 ribu kasus, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (3/1/2022).
Jumlah negara tempat penemuan Omicron juga bertambah dari minggu lalu 115 negara, menjadi 132 negara.
Kawasan paling banyak ditemukan Omicron yakni Eropa. Sedangkan di Afrika Selatan turun menjadi 1.800 kasus.
"Inggris dan Amerika itu semuanya di atas 20.000, Afrika Selatan sendiri sudah turun ke angka 1.800-an," kata dia.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Omicron Jadi 136 Kasus, Ini Perintah Presiden Jokowi
Di Asia Tenggara, jumlah kasus Omicron yang tertinggi berada di Singapura: 1.600 kasus, Thailand 1.500 kasus.
Di Indonesia, kasus Omicron per hari ini sebanyak 152 kasus. Jumlah kenaikan kasus Omicron berasal dari perjalanan luar negeri.
"Di Asia tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1600 dan Thailand 1500 Indonesia ada di posisi 40 jumlahnya per hari ini 152. Ada tambahan 16, dibandingkan 2 hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri," tuturnya.
Kasus kenaikan Omicron di India mencapai lebih dari 1.700.
"Kita juga mengamati bahwa omicron juga udah ada kenaikan di India, sekarang sudah lebih dari 1.700 kasus ada di India," kata Budi.
Baca Juga: Perintahkan Awasi Ketat Karantina, Jokowi: Jangan Ada Dispensasi, Apalagi yang Bayar-bayar
Kendati kasus Omicron di Indonesia per hari ini berjumlah 152, lebih rendah dari negara lain, Budi meminta semua kalangan tetap waspada dengan varian Omicron.
"Pesannya adalah ya kita tetap waspada. Indonesia alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasinya dan juga luas geografisnya, ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron kedalam," katanya.