Perintahkan Awasi Ketat Karantina, Jokowi: Jangan Ada Dispensasi, Apalagi yang Bayar-bayar

Senin, 03 Januari 2022 | 13:36 WIB
Perintahkan Awasi Ketat Karantina, Jokowi: Jangan Ada Dispensasi, Apalagi yang Bayar-bayar
Jokowi dalam peresmian pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada jajaran menteri terkait pentingnya karantina bagi warga negara yang baru datang di luar negeri.

Hal ini kata Jokowi menyusul kasus varian Covid-19 Omicron telah mengalami lonjakan dengan total 136 kasus. 

"Saya minta betul-betul, utamanya yang terkait dengan Omicron ini adalah karantina bagi yang datang dari luar negeri," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas evaluasi mingguan penanganan pandemi Covid-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/1/2021).

Jokowi pun meminta tak ada lagi dispensasi bagi pihak -pihak yang baru datang dari luar negeri. 

Baca Juga: Sebut Kasus Omicron Melonjak 136 Kasus, Jokowi Perintahkan Jajaran Persiapkan Faskes

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak ingin ada warga yang membayar petugas karena tak melakukan karantina sepulang berpergian dari luar negeri.

"Jangan ada lagi dispensasi-dispensasi, apalagi yang bayar-bayar itu kejadian lagi," tutur dia.

Selain itu, Jokowi menyebut kenaikan kasus positif varian Omicron mayoritas berasal dari kasus impor. Karenanya, Jokowi memerintahkan BIN, Polri untuk mengawasi ketat perihal karantina bagi warga negara yang baru datang luar negeri.

"Kalau kita lihat, kenaikan menjadi 136 kasus ini hampir seluruhnya berasal dari kasus impor. Saya harapkan sekali lagi BIN, Polri, yang menyangkut urusan karantina agar betul-betul diawasi betul," kata Jokowi. 

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi bersyukur target vaksinasi Covid-19 sebanyak 280 juta dosis tercapai di akhir tahun 2021. Adapun saat ini jumlah vaksinasi kata Jokowi berada di angka 280 juta atau 281.299.690 dosis. 

Baca Juga: Ingat Kasus Covid-19 di Pertengahan Juli 2021, Jokowi: Yang Ada Adalah Kengerian

"Berkaitan dengan vaksinasi alhamdulilah hari ini sudah mencapai lebih dari 280 juta, 281 juta dosis yang telah kita suntikkan," tuturnya

Sehingga dengan capaian target vaksinasi tersebut, Jokowi berharap jajaran terkait terus mempercepat program vaksinasi. 

"Kita harapkan terus kita kejar sesuai dengan target yang telah kita berikan sehingga segera kita bisa menyelesaikan baik dosis satu maupun dosis dua. Karena stok vaksin yang saya terima, Menkes betul-betul kita pada posisi yang melimpah," kata Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, kasus varian Covid-19 Omicron telah mengalami lonjakan dengang total 136 kasus. 

"Saya ingin menyampaikan bahwa kasus omicron sudah mengalami lonjakan, kasus omicron mengalami lonjakan hari ini menjadi 136 kasus," kata dia.

Karenanya Jokowi meminta jajaran untuk melakukan langkah-langkah penanganan kasus Covid-19 varian Omicron. Di antaranya, kata Jokowi, mempersiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan baik di pusat maupun di daerah.

"Saya ingin ingatkan kembali langkah-langkah yang harus kita lakukan utamanya mengenai persiapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang kita miliki baik pusat maupun daerah," tutur dia.

Pasalnya, kata Jokowi, dari informasi yang ia dapat, sudah terjadi transmisi lokal kasus Omicron. Sehingga prosedur mitigasi harus disiapkan dengan baik.

"Karena tadi pagi saya mendapat informasi bahwa sudah terjadi transmisi lokal kasus omicron sehingga prosedur mitigasi harus betul-betul kita siapkan," ucap Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI