Suara.com - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) berkontribusi dalam pendeteksian Covid-19 melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan pengurutan seluruh genom atau WGS. Namun karena melebur ke Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN), maka tes itu terpaksa dihentikan.
Tes PCR dan WGS itu dilakukan lembaga Eijkman melalui Tim Waspada Covid-19 Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (Wascove) yang dibentuk sejak 16 Maret 2020. Sejak dibentuk, tim Wascove membuka pelayanan pemeriksaan Covid-19 untuk publik dan tidak memungut biaya.
"Dengan berat hati kami harus menghentikan kegiatan itu di Eijkman," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman periode 2014-2021, Amin Soebandrio dalam sebuah diskusi virtual, Senin (3/1/2022).
Ucapan Amin tersebut disampaikan karena adanya peleburan Eijkman ke BRIN. Sesuai dengan kebijakan dari BRIN, sebagian alat-alat termasuk alat untuk PCR dan uji WGS itu dipusatkan atau dipindahkan ke Cibinong.
Baca Juga: Lembaga Eijkman Dilebur ke BRIN, Legislator PAN Wanti-wanti Soal Ini
Karena sudah dipindahkan, maka Amin menyebut kalau Eijkman juga sudah tidak bisa merekrut asisten riset untuk melakukan penelitian, maka pihak Eijkman harus menghentikan kegiatannya.
Amin mengungkapkan kalau dampaknya sangat terlihat. Menurutnya Lembaga Eijkman tidak bisa berkontribusi dalam mendeteksi Covid-19.
"Padahal sebelumnya kita pernah mencapai hampir 1.000 tes per hari di bidang uji sequencing hingga beberapa bulan lalu Eijkman adalah kontributor terbesar uji WGS di Indonesia," ujarnya.
Ia juga menyayangkan karena Lembaga Eijkman melalui tim Wascove tidak bisa ikut berkontribusi dalam pengujian ketika Covid-19 varian Omicron mulai merebak di Indonesia.
"Tapi dengan situasi seperti ini kami harus menghentikan dan sekarang tidak ada lagi kontribusi Eijkman padahal kita ketahui dengan adanya Omicron ini kebutuhan akan pemeriksaan WGS ini semakin meningkat," imbuhnya.
Baca Juga: Eijkman Dilebur ke BRIN, Pengembangan Vaksin Merah Putih Terus Berjalan