Suara.com - Tahukah kalian apa itu amalan jariyah? Sebenarnya, amal jariyah adalah istilah yang hanya ada di Indonesia. Sementara itu, dalam bahasa arab sendiri istilah tersebut juga tidak lazim dipakai.
Maka dari itu Nahdlatul Ulama memiliki istilah tersendiri untuk mengartikan amalan jariyah. Dilansir dari laman nur.or.id, NU menggunakan istilah shadaqah jariyah atau sedekah jariyah yang berarti sedekah yang masih mengalir pahalanya meskipun mereka yang melakukannya sudah tidak ada.
Dalam hadits Abu Hurairah diriwayatkan Rasulullah SAW bahwa ada tiga jenis amalan jariyah yaitu sedekah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh.
Hal serupa juga dijelaskan di dalam kitab Dalil al-Dalihin syarh RIyadh as-Shalihin, milik Muhammad Alin bin Muhammad bin ‘Allah bin Ibrahim al-Bakri yang artinya:
Sebagaimana yang dikatakan Ibnu al-‘Arabi, bahwa: “Sebagian dari luasnya kedermawanan Allah swt adalah bahwa Dia akan memberi pahala kepada orang yang telah meninggal sebagaimana pemberian yang diberikan kepadanya ketika masih hidup. Hal ini berlaku ke dalam enam hal yaitu, sedekah jariyah, ilmu yang masih dimanfaatkan oleh orang lain, anak shaleh yang bersedia mendoakannya, menanam pohon (mengadakan penghijauan), menanam benih di ladang/kebun, serta menyediakan tempat untuk kaum dhuafa’.”
1. Sedekah Jariyah
Dilansir dari laman uii.ac.id, Ustadz Amis Assoronji mencontohkan sedekah yang pahalanya mengalir terus seperti wakaf dapat dilakukan dengan cara menyedekahkan suatu benda yang bermanfaat karena Allah. Benda ini tidak akan habis atau berkurang meski dimanfaatkan berkali-kali.
Contohnya, sedekah tanah, bahan bangunan, buku, dan karpet. Semua itu akan tetap memberikan pahala bagi yang memberikan kecuali jika sudah rusak. Sedekah dapat dilakukan kapan saja tanpa batasan waktu, selama itu dilakukan dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha dari Allah SWT.
2. Ilmu yang Bermanfaat
Baca Juga: Apakah Ada Amalan untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal?
Ilmu yang Bermanfaat adalah ilmu yang diberikan kepada orang lain lalu diamalkan oleh mereka. Jika ilmu itu terus disebarkan, maka mereka yang mengajarkannya akan mendapat pahala yang berlipat meski telah meninggal.