Suara.com - Pemerintah Indonesia kembali menerima Vaksin Covid-19 sejumlah hampir sejuta dosis buatan Pfizer yang berasal dari donasi Pemerintah Italia.
Dalam keterangannya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan, vaksin tersebut sebagai dukungan dari Pemerintah Italia.
"Kedatangan pertama vaksin COVID-19 di Indonesia pada 2022 kita terima hari ini, 1 Januari 2022. Vaksin yang tiba adalah 999.180 dosis vaksin Pfizer, sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Italia," katanya melalui keterangan pada Sabtu (1/1/2022).
Usman mengemukakan, jika vaksin tersebut didapat melalui skema kerja sama COVAC.
Baca Juga: Awal Tahun Baru, Indonesia Terima Hampir 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Italia
Dengan kedatangan vaksin kali ini, total jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia sudah mencapai 470 juta dosis, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku.
Usman juga mengemukakan, kedatangan vaksin yang berkelanjutan tanpa mengenal pergantian tahun, menjadi wujud komitmen pemerintah dalam hal ketersediaan vaksin Covid di Tanah Air.
Sejalan dengan hal tersebut, ia mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi baik bagi diri sendiri maupun orang-orang terdekatnya.
"Vaksinasi dan protokol kesehatan adalah upaya perlindungan kesehatan yang saat ini tidak boleh ditinggalkan, termasuk guna mengantisipasi varian Omicron yang kasusnya terus bertambah," tegas Usman.
Untuk diketahui, per 31 Desember 2021, total jumlah kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia ada 136 orang.
Baca Juga: Awal Tahun 2022, Indonesia Terima Donasi Sejuta Dosis Vaksin Covid-19 dari Italia
"Kementerian Kesehatan telah menyampaikan, bahwa varian ini memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Meski demikian, kita harus tetap waspada karena situasi terkait COVID-19 masih sangat dinamis dan cepat berubah dan segera lakukan vaksinasi,” katanya.
Dia juga mengimbau, masyarakat untuk masih tetap menahan diri, terlebih untuk perjalanan ke luar negeri.
"Di rumah saja dulu. Libur awal tahun bisa tetap bermakna dengan cara menghabiskan waktu bersama keluarga, di lingkungan tempat tinggal yang telah kita yakini penegakan protokol kesehatannya," ujarnya. (Antara)