Suara.com - Misa yang dipimpin Paus Fransiskus pada awal tahun 2022 di Basilika Santo Petrus, Vatikan pada Sabtu (1/1/2022) menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap perempuan.
Pesan tersebut disampaikan saat Peringatan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah serta Hari Perdamaian Sedunia.
Dalam peringatan tersebut, ia menyampaikan homili Tahun Baru dengan tema ibu dan perempuan yang disebutnya menyatukan benang kehidupan.
"Dan karena ibu memberikan kehidupan, dan perempuan menjaga dunia (bersama), mari kita semua melakukan upaya yang lebih besar untuk mendukung ibu dan melindungi perempuan," kata Paus Fransiskus seperti dikutip Antara.
Baca Juga: Diduga Sisa Perayaan Tahun Baru, Villa Ini Dibuat Porak Poranda, Pemilik Lesu
"Betapa banyak kekerasan yang ditujukan terhadap perempuan! Cukup! Menyakiti seorang perempuan berarti menghina Tuhan, karena dari seorang perempuan berasal kemanusiaan kita --bukan melalui malaikat, tidak secara langsung, tetapi melalui seorang perempuan," kata Paus, merujuk pada Maria ibunda Yesus.
Sebelumnya pada program televisi di Italia bulan lalu, Paus Fransiskus mengatakan kepada perempuan yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga berupa pemukulan yang dilakukan mantan suaminya, bahwa pria yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, terlibat dalam sesuatu yang kejam.
Dikatakannya, sejak pandemi Covid-19 terjadi, telah beberapa kali berbicara untuk menentang kekerasan dalam rumah tangga.
Diketahuinya, kekerasan tersebut meningkat di banyak negara sejak lockdown, sehingga membuat banyak perempuan terjebak dengan pelaku kekerasan.
Sementara dalam pesannya untuk peringatan Hari Perdamaian Dunia yang dirilis Desember lalu, Paus Fransiskus mengatakan, negara-negara harus mengalihkan uang yang dihabiskan untuk persenjataan untuk diinvestasikan dalam pendidikan.
Baca Juga: Lautan Manusia di Green Canyon Karawang Sambut Tahun Baru, Warganet: Corona Omicron Nih
Ia juga mencela meningkatnya biaya militer dengan mengorbankan layanan sosial.
Untuk diketahui, pesan perdamaian tahunan dikirim ke para kepala negara dan organisasi internasional, dan Paus memberikan salinan pesan yang ditandatangani kepada para pemimpin yang melakukan kunjungan resmi kepadanya di Vatikan. (Antara)