Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mendorong kadernya untuk mengajak masyarakat bergabung ke dalam Partainya. Ia juga menyebut sia-sia jika masyarakat memilih partai yang hampir bisa dipastikan tak bisa lolos pemilu.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin menyebut perjalanan sistem politik sejak reformasi 20 tahun yang lalu mulai mengalami kemajuan.
Salah satunya terlihat pada seleksi alam yang dialami partai politik. Ia menyebut alat ukur partai yang berhak eksis di perpolitikan tanah air adalah saat mendapat dukungan kuat dari masyarakat.
"Kondisi sekarang dengan 9 partai politik saya kira ideal di banding dulu saat Orde Baru cuma 3 partai politik. Kenapa? Karena masyarakat kita memiliki latar belakang bermacam-macam, primordialitas kelompok masih tinggi tidak bisa disederhanakan dalam 2 atau 3 partai politik saja," kata Cak Imin.
Menurutnya, efektivitas demokrasi dapat terwujud jika partai politik mampu mengutus perwakilan yang akuntabel dan dapat dikendalikan oleh ideologi masing-masing partai.
Hal ini dinilainya sebagai kesempatan emas bagi PKB sebagai partai yang memiliki ideologi kuat, berkarakter nasionalis-religius serta tren elektabilitas yang terus naik.
"Kesempatan emas yang dimaksud adalah PKB punya kelengkapan syarat (ideologi) di antara partai-partai politik yang lain. Di sisi yang lain kita juga punya background nasionalisme yang kuat dan kokoh," terangnya.
Kesempatan emas lainnya juga terbukti dari kiprah perjuangan PKB yang fleksibel dan mudah diterima semua kalangan.

Lebih lanjut Cak Imin menyatakan, kiprah perjuangan dengan model tersebut harus dipertahankan dan dikembangkan di tengah masyarakat.
Baca Juga: Dorong Poros Ketiga, PKS Berharap Golkar dan Demokrat Galang Kekuatan Nasionalis-Religius
Dengan latar belakang ideologi yang kuat serta kiprah perjuangan PKB yang massif dan mudah diterima semua kalangan, Cak Imin mendorong seluruh kader dan pengurus untuk mengajak masyarakat sebanyak mungkin untuk bergabung dengan PKB.