Suara.com - Penasehat Wakil Presiden RI 2009-2014 bidang Telaah Strategi, Abdillah Toha turut menyampaikan pendapat terkait Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi yang menjewer telinga pelatih biliar di sebuah acara.
Abdillah menyebut sejak awal ia heran mengapa orang seperti Edy Rahmayadi bisa terpilih sebagai Gubernur Sumut.
"Sejak awal saya heran orang seperti ini bisa terpilih sebagai gubernur Sumut," kata Abdillah Toha melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 30 Desember 2021.
Cuitan tersebut ditulis Abdillah Toha sebagai tanggapan terhadap cuitan pengamat politik, Yunarto Wijaya yang juga menyoroti aksi Edy Rahmayadi menjewer telinga pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang alias Choki.
Baca Juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Larang Pelatih Berkumis
Yunarto Wijaya juga menyindir apakah orang Edy Rahmayadi harus dijadikan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Haruskah kita jadikan bapak ini ketum PSSI lagi?" katanya.
Yunarto Wijaya mengatakan itu sebagai respons terhadap cuitan Merdeka.com yang mengunggah video berjudul 'Tak Terima Dijewer, Pelatih Biliar Bakal Polisikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi'.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Choki memang berencana melaporkan Edy Rahmayadi ke pihak kepolisian pada Kamis, 30 Desember 2021.
"Besok buat laporan ke Polda Sumut," katanya pada Rabu, (29/12/2021).
Baca Juga: Bukan Remehkan Indonesia, Pelatih Thailand Ungkap Alasan Pilu Ganti Kiper meski Unggul
Choki menilai bahwa aksi Edy menjewer dan menyebutnya dengan kata 'sontoloyo' adalah bentuk penghinaan, terlebih dilakukan di depan umum.
Choki pun mengharapkan pihak kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut dan berharap taka da lagi yang diperlakukan sama oleh Edy Rahmayadi.
Sebelumnya, Dalam sebuah video yang dibagikan warganet, tampak Edy Rahmayadi melakukan aksinya saat gelaran acara penyerahan tali asih kepada para atlet PON di rumah dinasnya.
Edy mengatakan bahwa semua mengungkapkan pernyataan motivasi agar para atlet selalu membawa kejayaan bagi Sumut. Dia bah menyebutkan bahwa ketika Sumut sudah berjaya maka para atlet dapat mengambil apapun yang diinginkan.
Lantas pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan oleh seluruh yang hadir dalam acara itu. Tak lama berselang Edy justru menunjuk seseorang yang disebutnya tidak ikut tepuk tangan.
"Yang pakai kupluk itu siapa? yang baju kuning. Kau berdiri," kata Edy tampak kesal.
"Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini," ujarnya lagi.
Ia kemudian menanyakan posisi sang pria dan diketahui orang tersebut adalah pelatih cabang biliar untuk PON. Edy kemudian menyebut bahwa orang tersebut tak cocok jadi pelatih.
"Tak cocok jadi Pelatih ini," katanya.
Tak segan-segan dia mengusir pria itu dari ruangan dan meminta pelatih tersebut tak menampakan diri di ruangan. Lantas kata Edy, hal tersebut perlu dilakukan. Menurutnya wajar jika cabang biliar tak meraih prestasi di PON Papua akibat tingkah sang pelatih.
Dalam pernyataan terpisah, Edy beralasan bahwa aksinya menjewer pelatih saat acara tersebut adalah jeweran kasih sayang.
"Jewer sayang itu," kata Edy.