Adanya Temuan Kasus Omicron Transmisi Lokal, Politisi PAN Tantang Pemerintah Lakukan Ini

Kamis, 30 Desember 2021 | 13:31 WIB
Adanya Temuan Kasus Omicron Transmisi Lokal, Politisi PAN Tantang Pemerintah Lakukan Ini
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Daulay di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (30/12/2021). [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menyoroti penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tengah temuan kasus Covid-19 varian Omicron dengan transmisi lokal di Indonesia.

Dia mengungkapkan, seharusnya aplikasi tersebut bisa mendeteksi dini sebelum transmisi lokal terjadi seperti sekarang.

"Jadi sekarang ini kan kita punya apa yang disebut Peduli Lindungi nah sekarang pertanyaannya adalah apakah PeduliLindungi itu bisa dipakai sarana efektif untuk dilakukan tracing atau pun testing kan mestinya itu," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Kamis (30/12/2021).

Temuan kasus Omicron transmisi lokal diketahui, lantaran orang yang terpapar sempat berkeliaran di restoran yang berada di Kawasan Jakarta.

Baca Juga: Dear Wisatawan, Mau ke Puncak Bogor Saat Tahun Baru Harus Punya Aplikasi PeduliLindungi

Menurutnya, jika PeduliLindungi bisa berguna dengan baik dan akurat, seharusnya kejadian tersebut bisa terlacak.

"Apakah orang-orang yang makan di waktu atau jam di mana orang tersebut makan di situ, bisa ditelusuri semua? Kalau betul PeduliLindungi itu betul-betul akurat melakukan pendataan itu sebetulnya gampang untuk dicek. Begitu sudah dicek kan ketahuan juga, sekarang lagi di mana dengan adanya aplikasi PeduliLindungi yang conected," ungkapnya.

Untuk itu, ia pun mempertanyakan kegunaan aplikasi PeduliLindungi. PAN kemudian menantang pemerintah untuk membenahi PeduliLindungi agar bisa meminimalisir penyebaran kasus Covid-19.

"Nah kalau kita tidak menggunakan Peduli Lindungi seperti itu berarti apa manfaatnya PeduliLindungi itu dipakai? Nah ini sekarang kita challenge kita tantang pemerintah untuk coba mengungkap ini atau menggunakan fasilitad peduli lindungi ini untuk melindungi betul-betul melindungi warga mayarakat kita," katanya.

Temuan Transmisi Lokal

Baca Juga: Apakah Gejala Omicron Berbeda dengan Delta? Begini Kata Dokter

Sebelumnya, pemerintah mengungkapkan, adanya satu kasus Covid-19 varian Omicron dengan transmisi lokal di Indonesia. Melihat adanya penularan di dalam negeri, pemerintah akan memperkuat tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, perhatian khusus dilakukan pemerintah terhadap pelaku perjalanan karena mengingat momennya bertepatan dengan masa libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Karena itu, pemerintah akan memastikan betul para pelaku perjalanan yang menggunakan transportasi umum telah menjalankan tes Covid-19.

"Bahwa yang melakukan perjalan dengan moda transportasi apapun harus sudah divaksin 2 kali dan memiliki hasil rapid antigen negatif 1x24 jam, kita perkuat di sana," kata Nadia dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa (28/12/2021).

Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan tes PCR S Gene Target Failure atau SGTF apabila ada hasil positif dari tes antigen. Tes dengan menggunakan metode SGTF diambil pemerintah karena hasilnya lebih cepat yakni sekitar 4-6 jam ketimbang tes genome sequencing yang bisa memakan waktu 3-5 hari.

Kemudian, Nadia juga mengungkapkan kalau pihaknya akan mendorong seluruh laboratorium yang memberikan hasil tes positif untuk segera melaporkan dan menghubungkan pasien ke tempat isolasi-isolasi terpusat.

"Kalau kemudian mungkin yang tidak bergejala itu kita bisa melakukan isolasi mandiri. Saat ini kita mendorong yang positif, terutama yang Omicron positif itu dilakukan isolasi terpusat," tuturnya.

Nadia menjelaskan kalau pria tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Pria itu juga tidak melakukan kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.

Lebih lanjut pria tersebut beserta istrinya berdomisili di Medan dan mengunjungi Jakarta setiap satu bulan sekali.

Pria itu datang ke Jakarta pada 6 Desember 2021. Sepekan lebih, ia sempat mengunjungi tempat makan di kawasan SCBD.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI