Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa berharap penetapan jadwal Pemilu 2024 bisa diputuskan segera pada awal tahun depan. PKB berharap makin cepat keputusan, mka makin ada kepastian bagi partai politik untuk mengambil langkah.
"Mudah-mudahan awal tahun bisa diputuskan oleh pemerintah bersama DPR sehingga partai-partai bisa lebih fix mempersiapkan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Jazilul menilai penetapan tanggal dan tahapan Pemilu memang harus segera. Mengingat tahun mendatang, pelaksana Pemilu baik dari KPU dan Bawaslu akan berganti kepengurusan.
Hal itu tentu saja berimplikasi pada persiapan-persiapan menuju penyelenggaraan pesta demokrasi di 2024.
Baca Juga: Prediksi Pimpinan MPR soal Final Piala AFF 2020: Yakin Menang Tipis
Belum lagi partai politik yang juga bakal disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing dalam menyongsong Pemilu.
"Jadi 2022 itu menurut saya numpuk yang kaitannya dengan proses pemilu. Yang partai-partai sibuk membangun koalisi, mencari figur, menyusun agenda. Sementara pelaksana juga sibuk menata pelaksanaannya karena KPU-Bawaslu akan berubah," tutur Jazilul.
"Nah sama juga DPR dan pemerintah sibuk menentukan jadwalnya," sambung Jazilul.
Sebelumnya, Jazilul turut mengomentari penetapan jadwal Pemilu dan Pilkada serentak 2024 yang belum juga diputuskan. Penetapan itu terkesan terus diulur, namun menurut Jazilul keputusan kapan waktu pencoblosan memang menjadi urusan pelik.
"Karena pelik. Pelik itu begini, ini bukan hanya menyangkut jadwal, itu menyangkut keserantakan juga," kata Jazilul.
Baca Juga: PDIP Tak akan Cepat Umumkan Figur Capres yang Diusung; Hanya Timbulkan Pro dan Kontra
Keserentakan itu yang menjadi rumit untuk kemudian diputuskan. Belum lagi, pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia saat ini.
Hal itu tentu kata Jazilul yang membuat peelaksanaan Pilres mendatang berbeda dengan penyelenggaraan Pilpres sebelumnya.
"Jadi memang agak rumit, agak rumit untuk memutuskan tanggal, habis itu tahapan, habis itu keserentakan. Mungkin saja bisa berbeda dari Pilpres yang kemarin," ujar Jazilul.