Suara.com - Nama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, telah cukup sering muncul berkat kontroversi yang dibuatnya. Yang terbaru, kontroversi Edy Rahmayadi adalah terkait dengan acara penyerahan atlet dan pelatih berprestasi di PON Papua XX.
Kontroversi Edy Rahmayadi Terkait Acara Tersebut
Apakah Anda bisa menebak apa yang kira-kira dilakukan oleh beliau? Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi jewer pelatih biliar, Coki Aritonang. Hal ini ditengarai karena Coki Aritonang tak turut memberikan tepuk tangan saat sang gubernur memberikan kata sambutan.
Aksi ini diawali dari pemanggilan Coki oleh Edy Rahmayadi, kemudian ditanyai terkait perannya. Setelah menjawab, Coki justru mendapat jeweran. Meski awalnya disambut dengan gelak tawa, namun kemudian suasana hening saat Coki diusir keluar oleh gubernur.
Baca Juga: Tak Pantas Jewer Pelatih Biliar, Gerindra Sarankan Gubernur Edy Minta Maaf ke Choki
Bahkan sang gubernur juga berkata bahwa harus diadakan evaluasi untuk Kadispora dan Ketua KONI, dimana atlet dan pelatih yang tak pantas tak perlu dipakai lagi.
Tentu hal ini juga direspon beragam oleh netizen yang melihat video yang cepat tersebar tersebut. Sebab tak kali ini saja sang gubernur melakukan tindakan atau mengeluarkan pernyataan kontroversial. Lalu apa kontroversi Edy Rahmayadi lainnya?
Pernyataan Kontroversial Lain yang Pernah Diungkapkan
Jika ditilik beberapa tahun ke belakang, beberapa pernyataan juga dinilai cukup kontroversial. Pernyataan ini muncul saat beliau menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Berikut beberapa kontroversi Edy Rahmayadi saat menjabat sebagai Ketum PSSI.
1. Edy Rahmayadi melarang pemain Indonesia berkarier di Malaysia. Hal ini menyusul kepergian Evan Dimas dan Ilham Udin ke Liga Malaysia. Kemudian dikatakan,
Baca Juga: Iwan Bule Mau Masuk Ruang Ganti Pemain Timnas, Legislator: Fokus Siapkan Bonus Saja!
"Siapa mereka (Selangor FA)? Seenaknya saja mengontrak-ngontrak. Kalau mata duitan, ya repot juga kita. Tidak ada jiwa nasionalisme (Evan dan Ilham). Nanti akan saya kumpulkan segera," kata Edy di Kantor Makostrad, Gambir pada Rabu (6/12/2017) lalu.
2. Tamparan pada suporter. Hal ini terjadi di tahun 2018, saat pertandingan Persela Lamongan dan PSMS Medan. Edy yang menonton pertandingan di kursi VVIP kemudian turun, dan menyambangi seorang suporter yang terlihat menyalakan flare.
Dalam video yang beredar, beliau tampak menampar seorang suporter. Meski kemudian dibantah dengan ungkapan hanya menepuk saja.
3. Ucapan "Wartawan Harus Baik"
Edy Rahmayadi pernah memberikan pernyataan yang dianggap publik tidak masuk akal saat ia ditanya oleh wartawan. Saat itu Edy diwawancara perihal kinerja timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Ia justru menjawab, "Wartawannya yang harus baik. Kalau wartawannya baik, nanti timnasnya baik."
Sebelumnya, Edy Rahmayadi juga pernah memberikan jawaban yang kontroversial saat dicecar pertanyaan oleh wartawan senior Aiman Wicaksono. Saat itu Aiman ingin tahu seberapa efektifnya kinerja Edy lantaran ia merangkap sejumlah jabatan, mulai dari Ketua Umum PSSI, Gubernur Sumatera Utara dan Dewan Pembina PSMS.
Bukannya memberikan penjelasan yang bijak, Edy justru berkata, "Apa urusannya anda menanyakan itu? Bukan hak anda juga bertanya kepada saya?" . Gubernur Sumatera Utara ini berkata sambil mengerutkan dahi.
Itulah beberapa aksi kontroversi Edy Rahmayadi. Dan masih ada beberapa pernyataan dan perilaku lain yang dinilai kontroversial.
Kontributor : I Made Rendika Ardian