Suara.com - Saat ini, kita memang masih berada dalam suasana pandemi Covid-19. Bahkan baru-baru ini, temuan kasus transmisi lokal varian baru Omicron di Jakarta kembali menghebohkan masyarakat. Apa itu transmisi lokal Covid-19? Apa bahaya transmisi lokal Covid-19?
Agar lebih tahu apa itu transmisi lokal Covid-19 dan bagaimana bahayanya, simak artikel ini sampai habis.
Mengenal Apa itu Transmisi Lokal Covid-19
Definisi menurut WHO, transmisi lokal covid-19 adalah penularan yang menunjukkan lokasi di mana sumber infeksi berada di dalam lokasi pelaporan. Secara lebih jelasnya, penularan virus corona yang terjadi secara lokal atau berada di lokasi tempat pasien positif covid-19 berada saat itu.
Baca Juga: New York Alami Peningkatan Kasus Infeksi Covid-19 Pada Anak 4 Kali Lipat
Sehingga dapat dikatakan, transmisi lokal covid-19 ini jangkauannya lebih sempit dan terbatas. Meskipun efek dan dampaknya tetap sama berbahayanya.
Sementara itu, WHO juga memberikan istilah untuk penularan virus corona yang jangkaunnya lebih luas, yaitu imported case. Kasus ini hanya menunjukkan lokasi di mana semua kasus telah diperoleh di luar lokasi pelaporan.
Selain dua di atas, ada beberapa istilah dalam covid-19 yang perlu kalian ketahui. Transmisi komunitas dan interrupted transmission.
Transmisi komunitas dibuktikan dengan adanya kasus yang dikonfirmasi melalui rantai penularan dengan jumlah besar kasus positif covid-19. Sedangkan, interrupted transmission menunjukkan lokasi di mana gangguan transmisi telah terjadi.
Kasus Omicron Pertama di Indonesia
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Turki Melonjak Lagi, Omicron Serang Lebih Cepat
Setelah tahu apa itu transmisi lokal covid-19, kini giliran Anda tahu perihal kasus omicron di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan perihal temuan kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia.
Satu kasus transmisi lokal tersebut menambah jumlah kasus konfirmasi positif Omicron di Indonesia menjadi 47 kasus. Dengan demikian, sebanyak 46 kasus adalah kasus impor dan 1 kasus transmisi lokal.
Pemerintah telah mengumumkan satu kasus pertama Covid-29 varian Omicron transmisi lokal di Indonesia pada Selasa (28/12/2021). Pasien pertama kasus transmisi lokal ini adalah seorang pria yang berusia 37 tahun, berdomisili di Medan, Sumatera Utara.
Namun, pasien ini terdeteksi pada saat dirinya mengunjungi Jakarta. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi menyebutkan bahwa hasil pasien terkonfirmasi Omicron ini keluar pada Minggu (26/12/2021). Diketahui, pasien ini tak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Bahaya Omicron Mengintai Kita Semua!
Menurut WHO, varian Omicron mampu menyebar lebih cepat daripada Delta. Varian ini juga bisa mengakibatkan infeksi, baik pada orang yang telah menjalani vaksinasi atau orang yang telah pulih dari corona. Pernyataan WHO ini senada dengan temuan Imperial College London yang menyatakan bahwa risiko infeksi ulang Omicron lima kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan gejala yang lebih ringan dari Delta.
Penyebaran Omicron terbilang sangat cepat. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih waspada dan berhati-hati agar tidak terpapar virus Corona varian ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan masker.
Namun, nyatanya tidak semua masker aman untuk menangkal virus Corona varian ini. Beberapa masker yang tidak disarankan untuk digunakan karena dinilai tidak efektif mencegah virus Corona, di antaranya adalah:
- Masker buff, karena masker ini tidak bisa menahan droplet saat kita berbicara. Para ahli mengatakan bahwa masker buff ini justru lebih berisiko tinggi menularkan Covid-19 karena banyak droplet yang tidak mampu tersaring. Bahan masker jenis ini juga disebut bisa memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil sehingga berisiko menyebarkan virus ke udara.
- Masker katup juga tidak disarankan.
- Masker kain bukan jenis katun, karena masker kain yang menggunakan bahan lain umumnya tidak memiliki pori-pori serapat katun.
Apa Upaya Pemerintah?
Setelah kasus transmisi lokal Covid-19 ditemukan, lantas apa yang akan dilakukan oleh pemerintah? Pemerintah akan memastikan bahwa seluruh pelaku perjalanan di dalam negeri telah divaksinasi dosis lengkap dan melakukan tes pemeriksaan Covid-19.
Kemudian, langkah kedua, adalah memperkuat mekanisme tes pemeriksaan Covid-19 dengan metode s-gene target failure (SGTF). Hal tersebut dilakukan agar indikasi kasus Omicron lebih cepat untuk diketahui.
Selain itu, pemerintah melalui Kemenkes juga akan mendorong semua laboratorium untuk segera melaporkan dan merujuk pasien positif Covid-19 untuk isolasi terpusat. Kemudian, Kemenkes juga akan memperkuat mekanisme antara laboratorium dengan puskesmas yang berada di tempat pasien tinggal. Nantinya, pihak puskesmas dapat memastikan apakah pasien yang bersangkutan betul-betul melakukan isolasi atau tidak.
Demikian penjelasan tentang apa itu transmisi lokal covid-19, serta kasus Omicron di Indonesia dan bahayanya. Harap tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana dianjurkan pemerintah dan medis.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama